MEDIANE ONLINE – Belakangan ini banyak masyarakat mengeluhkan tentang adanya orang tidak bertanggung jawab yang mengatas namakan Bea Cukai.
Menyikapi hal tersebut Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto membagikan tips agar masyarakat tidak tertipu.
Tips tersebut dibagikan Nirwala dalam siral persnya yang di terima mediane.online, Jumat 23 Desember 2022.
Disebutkanya apabila masyarakat mengalami penipuan dari oknum yang mengatasnamakan Bea Cukai Nirmala membagikan 3 tiga) tips.
Untuk tips pertama sebut Nirmala, masyarakatdiminta untuk tidak panik pasalnya modus yang sering digunakan oleh oknum BeaCukai adalah mengimindasi.
“Modus yang sering digunakan oleh pelaku adalah mengintimidasi dan mengeluarkan ancaman, seperti denda puluhan juta, penjemputan oleh petugas, pidana penjara, dan lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut ucap Nirmala untuk tips ke 2 yaitu meminta agar masyarakat tidak terburu-buru mentranfer uang apablia oknum Bea Cukai meminta uang.
“Jangan tergesa-gesa dan langsung mentransfer ke rekening yang diinfokan oknum penipu. Disebutkan bahwa semua pungutan Bea dan Cukai pasti mempunyai jangka waktu sebelum jatuh tempo,” ucapnya.
“Apabila mendapat ancaman, jangan langsung memenuhi permintaan tersebut. Sebaliknya gunakan waktu yang ada untuk mengkonfirmasi ke Bea Cukai,” lanjutnya.
Nirmala menambahkan, tahap ketiga merupakan konfirmasikan bukti data ke Banderol Bea, dapat melewati contact center, alat social, ataupun web sah.
“Kita telah terdapat aplikasi android bernama Mobile Banderol Bea. Melewati sarana itu warga dapat melaksanakan kir mandiri benda antaran dan mengkalkulasi ditaksir gugatan,” tuturnya.
Anak buah Sri Mulyani itu mengantarkan pula pada warga yang terlanjur terkecoh serta jadi korban pembohongan supaya lekas membuat informasi.
“Memberi tahu ke kepolisian serta janganlah kurang ingat memohon pesan informasi Kepolisian. Pula, melapor pada bank rekening pelakon buat memohon penghentian rekening dengan berbekal informasi kepolisian,” tegasnya.
Nirmala menerangkan, bila warga aktif menginformasi gejala pembohongan sehingga barisan Banderol Bea lekas menangani. Perihal itu dibuktikan dengan 6. 958 verifikasi pembohongan yang diperoleh sepanjang tahun ini dengan angka pengamanan kehilangan material warga sebesar Rp12, 6 miliyar.
“Kita lalu mendesak warga buat berjaga- jaga pada berbisnis serta melaksanakan verifikasi lebih lanjut ke Bravo Banderol Bea bila menciptakan ataupun hadapi gejala pembohongan,” tuturnya.
“Kita pula hendak senantiasa menyosialisasikan cermas pembohongan ini ke warga, bagus melewati kanal- kanal data kepunyaan Banderol Bea, ataupun dengan dorongan para badan alat,” tutup Nirwala.