Peristiwa

Dampak Banjir Parah di Boyolali, Warga Terlihat Sibuk Bersih-bersih

×

Dampak Banjir Parah di Boyolali, Warga Terlihat Sibuk Bersih-bersih

Sebarkan artikel ini
Dampak Banjir Parah di Boyolali, Warga Terlihat Sibuk Bersih-bersih

IDPOST.CO.ID – Warga Perum Mirai Jati 3 Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah pada Jumat (12/01/2024) siang masih terlihat sibuk membersihan sisa-sisa lumpur dirumahnya masing-masing pasca terendam banjir pada Kamis (11/01/2024) malam.

Semua barang milik semua milik warga semua basah dan warga menjemurnya di jalan depan rumahnya, seperti kasur, kursi atau sofa, barang barang elektronik dan juga pakaian, tidak hanya itu ada juga barang barang milik warga yang rusak seperti pesawat televise, hand phone, dan juga buku.

Salah seorang warga Rino Andrias mengatakan, bahwa selama tinggal diperumahan daerah ini menjadi langganan banjir dan kali ini yang dinilai paling parah.

“Banjir ini setiap tahun yang terakhir ini yang paling parah, ketinggian air yang masuk rumah sekitar 80atau 90 centi dan 52 semua terkena,” katanya.

Tidak hanya warga yang melakukan bersih bersih, namun sejumlah anggota polisi dari polsek Ngemplak juga ikut membantu warga membersihkan tempat ibadah (musholla).

“kami dari Polsek ngemplak pasca banjir kita bersama sama anggota melakukan bhakti social membersihkan Musholla dan karpet yang bahsah kita cucikan,” kata Iptu Widarto Kapolsek Ngemplak saat ditemui dilokasi.

Sementara itu, Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo, menjelaskan bahwa ada dua desa yang dilanda banjir yaitu Kismoyoso dan Sawahan. Banjir di Kismoyoso tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan banjir di Sawahan.

Banjir di wilayah Sawahan melanda Dukuh Ledok dan perumah Mirai Jati 3. Ketinggian air bervariasi, mulai dari selutut hingga sepinggang orang dewasa, bahkan ada yang sampai dada atau sekitar 150 cm.

“Di sana ada sekitar 60-an keluarga, yang terendam banjir ada sekitar 50-an rumah,” ucapnya.

Ari juga mengucapkan terima kasih kepada personel dari TNI, Polri, BPBD Boyolali, relawan, warga dan pihak pihak yang telah terjun untuk evakuasi dan mendirikan posko pengungsian untuk warga.

Ari menambahkan, bahwa hujan deras yang disertai pada Kamis (11/1/2024) melanda wilayah ngemplak yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan juga banjir.