IDPOST.CO.ID – Saat menjadi narasumber di film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, Otto Hasibuan yakin kalau akan kalah.
Momen keyakinan kalau ia akan kalah terjadi saat jaksa penuntut umum melaporkan salah satu saksi ahli yang didatangkan pihaknya.
Saksi yang didatangkan Otto yakni Beng Beng Ong saat ia memenangi perkara kematian I Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Wongso.
Perlu diketahui, Beng Beng Ong merupakan seorang ahli patologi forensik dari Brisbane Australia.
Dalam kesaksiannya, saksi ahli Beng Beng Ong menyebut kalau kematian Mirna bukan karena racun Sianida.
Dihadapan jaksa Beng Beng Ong mengatakan kalau ia menemukan sejumlah indikasi tewasnya Mirna bukan karena sianida.
Hal tersebut disampikanya karena ia merujuk ke sebuah artikel di biang Toksikologi Forensik.
Dalam temuan hasil simposium itu, terdapat dugaan bahwa sianida yang ada di jasad Mirna merupakan reaksi yang muncul paska kematian.
Namun saat persidangan, Jaksa Penuntut Umum mencecar Beng Beng Ong dengan berbagai pertanyaan.
Pertayaan yang ditanyakan Jaksa Penuntut Umum dinilai Otto Hasibuan tidak sesuai dengan pembahasan sidang.
“Kapan ahli datang ke Indonesia?” tanya JPU.
“Tidak da kaitan dengan kasus ini,” Otto menyela.
“Apakah mendapatkan fee untuk itu?” JPU bertanya lagi yang memancing emosi Otto Hasibuan.
“Keberatan Yang Mulia. Itu sangat tidak etis,” tegas Otto.
Pada akhirnya, JPU mengatakan bahwa Beng Beng Ong melakukan pelanggaran imigrasi karena menjadi saksi di Indonesia dan menerima bayaran dengan menggunakan Visa tinggal terbatas.
“Dalam rangka profesi dan menerima bayaran, Anda di sini diwajibkan untup Pasal 102 menggunakan Visa tinggal terbatas,” kata JPU.
Beng Beng Ong pada akhirnya dideportasi ke Australia dan dicekal masuk Indonesia selama enam bulan.
Hal ini tentu memancing emosi Otto Hasibuan sebagai pengacara Jessica.
Usut punya usut, langkah ini memang menjadi strategi JPU yang diakui salah satu anggotanya di film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
“Terkadang memancing emosi lawan itu dibutuhkan sebagai strategi kita,” ungkap JPU dalam film.
Di momen inilah, Otto Hasibuan sudah yakin bahwa pihaknya akan kalah.
“Sejak itu saya sudah melihat ini sudah tidak mungkin untuk menang. Ada sesuatu yang tidak beres di sini,” ungkap Otto.
“Di situlah saya menyadari, ini tidak mungkin menang di Pengadian,” kata Otto Hasibuan.