MEDIANE ONLINE – Pemerintah Jepang gelontorkan anggaran besar-besaran untuk stimulus ekonomi di negaranya.
Bahkan Jepang dikabarkan akan gelontorkan anggaran tambahan lebih dari 29 triliun yen ($ 198 miliar).
Angaran yang digelontorkan pemerintah Jepang tersebut jauh melebihi perkiraan sebelumnya.
Dikutip dari reuters menyebutkan kalau sehari sebelumnya, salah satu media di Jepang menyebut kalau pemerintah akan menghabiskan sekitar 25 triliun yen untuk paket stimulus.
Stimulus ekonomi tersebut bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dari kenaikan energi dan biaya hidup lainnya.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa keberatan dengan perkiraan yang lebih rendah dengan alasan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.
Selain itu Partai Demokrat Liberal juga mendorong Perdana Menteri Fumio Kishida dan Menteri Keuangan Shunichi Suzuki untuk bertemu pada Rabu malam untuk meninjau rencana tersebut.
Utang publik Jepang sudah menjadi yang terbesar di antara ekonomi utama dengan ukuran dua kali lipat dari ekonominya.
Pengeluaran ekstra, yang kemungkinan akan diselesaikan pada hari Jumat, diharapkan sebagian didanai oleh penerbitan utang tambahan, meningkatkan kekhawatiran atas disiplin fiskal Jepang.
Dengan jatuhnya peringkat persetujuannya, Kishida telah berada di bawah tekanan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pukulan bagi rumah tangga dan pengecer dari kenaikan harga bahan bakar dan makanan, yang telah diperburuk oleh kenaikan sekitar 30% dolar terhadap yen.
Di bawah paket stimulus, pemerintah akan memperpanjang subsidi bensin untuk mengekang kenaikan biaya energi untuk rumah tangga dan bisnis hingga paruh pertama tahun fiskal berikutnya, sebuah rancangan dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan pada hari Rabu.
Ini juga akan mencakup dukungan untuk kenaikan tagihan listrik, yang akan dilaksanakan pada awal Januari mendatang, menurut rancangan tersebut.