Jokowi Akhiri Kepemimpinanya dengan Happy Ending, Pengamat: Tradisi Baru

IDPOST.CO.ID – Pendiri lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai Jokowi mwngakhiri kepemimpinanya dengan happy ending.
Menurut Denny JA, Jokowi membuat tradisi baru dari presiden-presiden sebelumnya yang tidak berakhir dengan happy ending.
“Ia (Jokowi) mengakhiri amanah jabatan presiden dengan happy ending. Ini tradisi baru yang berbeda dengan semua presiden Indonesia sebelumnya yang tidak berakhir dengan happy ending,” kata Denny JA dikutip dari suara.com.
Disebutkanya, dari hasil survei yang pihaknya lakukan, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi.
Padahallanjutnya, biasanya kepemimpinan presiden diakhir jabatanya biasanya babak belur, terlebih di periode keduanya.
Dari data hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan Mei hingga Agustus tahun 2023 merekam tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi.
“Setiap bulan dilakukan tracking survei di tahun 2023. Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi berkisar dari 76,2 persen hingga 80 persen. Ini rating yang sangatlah tinggi. Ini kondisi yang sangatlah mencengangkan,” ucapnya.
Faktor yang membuat Jokowi tetap populer dan mendapat kepuasan dari rakyat atas kepemimpinannya ialah karena kombinasi antara kinerja dan kepribadian.
Dalam faktor kinerja, kata Denny, publik salah satunya dipuaskan dalam aspek jaminan kesehatan melalui BPJS dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis.
“Untuk kesehatan juga untuk pendidikan, publik dipuaskan. Juga untuk bantuan sosial, terutama ketika bencana tiga tahun Covid-19. Walau ada bocor anggaran di sana dan di sini, tapi penilaian publik untuk bansos sangat tinggi,” jelasnya.
Denny juga menilai kepribadian Jokowi mencolok, di mana publik berpandangan Jokowi memiliki kepedulian kepada rakyat yang dirasakan secara tidak dibuat-buat.
“Jokowi juga dinilai rendah hati dan santun. Kesan atas personalitas juga besar pengaruhnya untuk approval rating, tingkat kepuasaan publik,” ungkapnya.
Dirinya mengaku memperoleh kesan saat dipanggil Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Juli lalu.
“Ia terasa rendah hati,dan sangat santun, tidak dibuat- buat dalam rangka pencitraan misalnya. Itu justru menambah nilai Jokowi di mata publik. Semoga Jokowi terus seperti ini,” katanya.