Peristiwa

Monumen PETA Blitar: Jejak Pemberontakan dan Perjuangan Menuju Kemerdekaan

×

Monumen PETA Blitar: Jejak Pemberontakan dan Perjuangan Menuju Kemerdekaan

Sebarkan artikel ini
Monumen PETA Blitar: Jejak Pemberontakan dan Perjuangan Menuju Kemerdekaan

IDPOST.CO.ID – Monumen PETA (Pembela Tanah Air) di Kota Blitar adalah salah satu monumen bersejarah yang didirikan untuk mengenang perjuangan para pejuang Indonesia yang tergabung dalam organisasi militer PETA selama masa pendudukan Jepang.

PETA dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tahun 1943 sebagai upaya untuk membantu Jepang mempertahankan wilayah Indonesia dari Sekutu.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak anggota PETA yang menyadari bahwa mereka bisa menggunakan pelatihan militer yang diberikan oleh Jepang untuk melawan penjajah itu sendiri dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pemberontakan PETA di Blitar

Salah satu peristiwa penting yang terjadi terkait dengan PETA adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Supriyadi di Blitar pada 14 Februari 1945.

Pemberontakan ini adalah salah satu bentuk perlawanan PETA terhadap Jepang. Meskipun pemberontakan tersebut akhirnya gagal dan Supriyadi beserta beberapa anggota lainnya menghilang atau ditangkap, peristiwa ini menjadi simbol penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pendirian Monumen

Monumen PETA di Blitar didirikan untuk mengenang jasa-jasa para pejuang PETA, khususnya Supriyadi dan kawan-kawannya, yang telah menunjukkan keberanian dalam melawan penjajah.

Monumen ini tidak hanya menjadi tanda peringatan, tetapi juga sebagai pengingat akan semangat juang para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Lokasi dan Desain: Monumen PETA terletak di tengah Kota Blitar, tidak jauh dari tempat pemberontakan terjadi. Desain monumen ini seringkali menggambarkan sosok pejuang yang siap bertempur, dengan ekspresi yang mencerminkan tekad dan keberanian.

Simbol Perjuangan

Monumen ini menjadi simbol perlawanan rakyat Blitar terhadap penjajahan, dan juga sebagai pengingat akan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pejuang PETA.

Setiap tahunnya, monumen ini menjadi tempat diadakannya upacara peringatan dan acara-acara lainnya yang berhubungan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan.

Pengaruh Supriyadi

Nama Supriyadi, yang diabadikan dalam monumen ini, juga diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Meskipun pemberontakan yang dipimpinnya tidak berhasil, Supriyadi dan pasukannya tetap dihormati karena keberanian mereka.

Monumen PETA di Blitar menjadi salah satu situs penting yang menjaga ingatan kolektif masyarakat Indonesia akan masa-masa sulit di bawah penjajahan dan pentingnya perjuangan dalam mencapai kemerdekaan.