Peristiwa

Pemkab Sidoarjo Tingkatkan Mitigasi Bencana di Desa Rawan Bencana

×

Pemkab Sidoarjo Tingkatkan Mitigasi Bencana di Desa Rawan Bencana

Sebarkan artikel ini
Pemkab Sidoarjo Tingkatkan Mitigasi Bencana di Desa Rawan Bencana
BPBD saat sosialisasi dan bentuk Desa Tangguh Bencana

IDPOST.CO.IDPemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo telah mengambil langkah guna memperkuat mitigasi dan pengurangan risiko bencana sebagai bentuk kewaspadaan dini dalam menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan hujan deras.

Pemkab Sidoarjo telah memberikan sosialisasi dan bekal tentang mitigasi bencana di desa yang masuk dalam daerah rawan bencana. Masyarakat diberikan pengetahuan sekaligus informasi yang cukup terkait langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pemetaan daerah rawan bencana serta memberikan sosialisasi dan pendampingan tentang mitigasi pengurangan risiko bencana di desa-desa yang rawan bencana.

“Mapping atau pemetaan ini penting agar bisa efektif dalam melakukan mitigasi bencana, juga sebagai bentuk kewaspadaan dini dalam menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana,” ujar Gus MuhdlorRabu, (13/12/2023)

Selain itu, Pemkab Sidoarjo menambah jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Sekolah Tangguh Bencana di tahun ini. Hal tersebut sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa apabila terjadi bencana.

Ada sekitar 16 desa yang ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana oleh Bupati Ahmad Muhdlor, dan setiap desa tangguh bencana dilengkapi dengan kader Destana yang bertugas mensosialisasikan serta mendampingi masyarakat.

Bencana yang diwaspadai adalah bencana puting beliung dan banjir rob. Hujan disertai angin kencang biasanya terjadi di akhir tahun sampai triwulan pertama pada awal tahun. Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menebang pohon yang berada dekat rumah agar tidak roboh bila diterjang angin kencang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sidoarjo telah memasukkan beberapa kecamatan dalam peta rawan bencana hidrometeorologi, diantaranya Kecamatan Jabon, Krian, Taman, Waru, Sedati, Buduran, Tanggulangin, dan Porong. Dari data BPBD Sidoarjo, tercatat 28 desa yang masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi.

Destana atau Desa Tangguh Bencana dibentuk di wilayah kecamatan yang masuk dalam peta rawan bencana. Kader Desa Tangguh Bencana wajib memiliki tiga hal dasar, yaitu mewujudkan tanggap bencana, terdepan dalam menghadapi bencana, dan mampu melakukan proses pemulihan.

Kader Destana juga diberikan tugas untuk meneruskan ilmunya tentang mitigasi penguragan risiko bencana kepada masyarakat lainnya. Sehingga, masyarakat dapat menganalisa dan mengantisipasi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya masing-masing dengan sumber daya lokal.

Sosialisasi dan pengetahuan mitigasi bencana tidak hanya diberikan pada kader Destana, tetapi juga diberikan kepada sekolah-sekolah. Total ada 84 sekolah yang dibentuk menjadi Sekolah Tangguh Bencana.

Para guru dan siswanya dilengkapi dengan pengetahuan mitgasi resiko bencana dari BPBD. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Sidoarjo, Waru, Porong, Sedati, Jabon, Krian, Taman, Tanggulangin, dan Tulangan.

Langkah Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan mitigasi bencana merupakan langkah penting untuk mengantisipasi segala kemungkinan bencana di daerah rawan bencana Sidoarjo.

Dengan adanya sosialisasi dan penambahan jumlah Desa Tangguh Bencana serta Sekolah Tangguh Bencana, diharapkan dapat menekan angka korban jiwa dan kerusakan infrastruktur akibat bencana.