Peristiwa

Penambahan Kekuatan, TNI-AD Diperkuat dengan Tank dan Kendaraan Tempur Baru

×

Penambahan Kekuatan, TNI-AD Diperkuat dengan Tank dan Kendaraan Tempur Baru

Sebarkan artikel ini
Penambahan Kekuatan, TNI-AD Diperkuat dengan Tank dan Kendaraan Tempur Baru

IDPOST.CO.ID – Melalui Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) terima tambahan tank menengah dan kendaraan tempur lapis baja.

Penyerahan tank dan kendaraan tempur lapis baja di umumkan langsung oleh PT Pindad pada tanggal 28 Februari 2023 lalu.

Dari informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya kalau Kementerian Pertahanan menyerahkan 10 tank medium Harimau.

Selain itu juga menyerahkan tiga kendaraan pendukung tembakan langsung lapis baja Badak 6×6, dan 10 kendaraan pendukung tembakan Pandur II 8×8 kepada TNI-AD.

Kendaraan lain yang termasuk dalam pengiriman ini mencakup 12 kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) Anoa 6×6, tujuh kendaraan lapis baja ringan Komodo 4×4, dan 10 kendaraan taktis ringan Maung 4×4.

Secara khusus, terdapat juga medium tank Harimau yang merupakan hasil kolaborasi antara PT Pindad dengan FNSS Defense Systems milik Turki.

Sebelumnya, PT Pindad mengumumkan bahwa tank Harimau telah berhasil melewati serangkaian uji tembak langsung untuk memvalidasi kemampuannya di lapangan tembak Pusdikif Cipatat.

Uji kinerja dan fungsional juga dilakukan di area uji Pusdikkav Padalarang dan PT Pindad pada tanggal 22 hingga 23 Agustus 2023.

Proses pengujian tersebut mencakup penembakan senjata utama 105 mm dengan amunisi plastik berdaya ledak tinggi dengan pelacak (HEP-T) serta senapan mesin koaksial 7,62 mm.

Selain itu, pengujian juga meliputi turret, serta validasi komponen utama seperti mesin, powerpack, running gear, peralatan komunikasi, dan sistem manajemen pertempuran (BMS).

Tank medium Harimau merupakan turunan dari Kaplan MT yang dikembangkan menjadi Modern Medium Weight Tank (MMWT) melalui kolaborasi antara PT Pindad dan FNSS.

Dengan berat sekitar 35 ton, Harimau memiliki kemampuan untuk mengakses jaringan jalan dan jembatan yang kurang berkembang dibandingkan dengan tank tempur utama (MBT) seperti Leopard 2RI. Hal ini membuka potensi untuk memperluas wilayah operasinya.