Politik

Prestasi Anis Baswedan Maju Capres Dipertanyakan, Waketum Partai: Kritis keadilan sosial

×

Prestasi Anis Baswedan Maju Capres Dipertanyakan, Waketum Partai: Kritis keadilan sosial

Sebarkan artikel ini

Prestasi Anis Baswedan Maju Capres Dipertanyakan, Waketum Partai: Kritis keadilan sosial

MEDIANE ONLINE – Sinyal kalau Anis Baswedan Gubernur Jakarta ingin maju menjadi capres (calon presiden) semakin nampak jelas.

Anis Baswedan digadang-gadang menjadi capres (calon presiden) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kedepan.

Peryataan tersebut disampaikan langsung oleh Anis Baswedan saat berkunjung di Singapura.

Bahkan Anis Baswedan tak sungkan-sungkan menyebut ia akan maju menjadi capres (calon presiden) apa bila ada partai yang mendukungnya.

Berkaitan dengan pengakuan Anies, beragam faksi mulai bereaksi satu diantaranya Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi.

“Jika kita berbicara berkenaan Anies, saya selalu menjelaskan coba sebut apa sich yang membuat kalian suka dengan Anies?” kata Teddy sat terlibat perbincangan di Dua Segi Tv One.

“Apasih yang telah ia lakuan sama sesuai janjinya ia, itu tidak ada satu juga yang dapat menjawab,” sambungnya.

Menjawab pengakuan Teddy, Sukarelawan Abdi Rakyat, Galih Aji Prasongko mengatakan jika Anies Baswedan figur yang memberi keadilan sosial.

“Berkaitan dengan keunggulannya dari sejak awalnya kami memberikan dukungan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI, yang pertama ialah Indonesia hadapi kritis keadilan sosial,” ungkapkan Galih.

“Kita berbicara pemerataan pembangunan, Indonesia harus maju dalam sekrtor apa saja tetapi kta lupa ada masalah keadilan sosial,” paparnya.

Dalam masalah ini, Galih mengatakan jika Anies pimpin dengan keadilan sosial. Sebagai contoh, ia mengatakan pembangunan trotoar untuk beberapa orang berjalan kaki.

“Kita saksikan jalan raya ini hari, apa yang sudah dilakukan Anis sekarang ini ialah telah memberi peluang ke orang berjalan kaki, dengan membuat trotoar dan jadi aman untuk orang berjalan kaki,” kata Galih.

“Selanjutnya ada lajur sepeda,” sambungnya.

Jawaban Galih kenyataannya tidak membuat Teddy berpuas, ia mengatakan jika sekelas sukarelawan Anies saja tidak dapat menjawab pertanyaannya yang membuat warga cuma dikasih mimpi kosong.

“Sekelas sukarelawan saja tidak dapat jawab, beberapa orang di bawah diberi mimpi kosong, diberi beberapa informasi menyimpang dalam pertanda kutip,” tutur Teddy.

“Saat saya menanyakan semacam itu, seperti seperti meohok mereka, sekelas sukarelawan saja itu tidak pahami,” paparnya.