Peristiwa

Sederet Nama Penganti Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden, Mulai dari Gus Farkhan, Rocky Gerung dan Gus Yaqut

×

Sederet Nama Penganti Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden, Mulai dari Gus Farkhan, Rocky Gerung dan Gus Yaqut

Sebarkan artikel ini
Sederet Nama Penganti Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden, Mulai dari Gus Farkhan, Rocky Gerung dan Gus Yaqut

IDPOST.CO.ID – Berikut sederet nama yang masuk dalam bursa penganti Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

Mundurnya Gus Miftah sebagai utusan Khusus Presiden pasca videonya yang menghina penjual es teh Viral memunculkan prediksi beberapa nama yang akan menggantikannya.

Hal itu terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto menggaku akan segera mencari pengganti Gus Miftah.

”Nanti kita cari (penggantinya),” katanya kepada awak media usai melihat video pengunduran Miftah Maulana, Jumat (6/12/2024).

Berikut sederet nama yang layak gantikan posisi Gus Miftaf sebagai utusan khusus presiden:

1. Yaqut Cholil Qoumas

    Gus Miftah meninggalkan kursi kosong Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan yang langsung membuat publik penasaran dengan daftar nama yang diajukan sebagai pengganti, salah satunya ternyata Yaqut Cholil Qoumas.

    Sontak, segelintir pihak mengusulkan agar Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut dapat menduduki kursi kosong tersebut.

    Sosok Gus Yaqut merupakan mantan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju, sekaligus Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini merupakan mantan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju, sekaligus Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor.

    2. Rocky Gerung

      Rocky Gerung adalah seorang komentator politik, akademisi, filsuf, dan intelektual publik Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri Setara Institute dan anggota Asosiasi Pendidikan Demokrasi (P2D).

      Ia mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia. Rocky Gurung dikenal sebagai pengamat politik, peneliti di Perkumpulan Pendidikan Demokrasi, dan dosen di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Argumen-argumennya kerap menjadi sorotan karena mengundang kontroversi.

      Rocky Gerung menjadi sosok yang banyak dibicarakan publik akhir-akhir ini.

      Bahkan, bermula dari aktivis sekaligus pengamat politik Lingkar Sabang Merauke (SMC) Syahganda Nainggolan menjadi salah satu tokoh yang diusulkan sebagai orang yang akan menggantikan Miftah Maulana, yakni dengan mengisi jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan periode 2025-2030.

      3. Ali Mochtar Ngabalin

        Sosok Ali Mochtar Ngabalin terseret menjadi salah satu nama yang bakal menggantikan pria yang tengah diperbincangkan dalam kasus penghinaan penjual es teh.

        Sosok yang menggantikan Gus Miftah kini menjabat sebagai Staf Ahli di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.

        Ia juga pernah menjadi anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009 dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) melalui daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.

        4. Ustad Adi Hidayat.

          Jika Gus Miftah tak lagi menjabat utusan presiden akibat viralnya insiden ejekan terhadap penjual es teh saat memberi ceramah agama, maka Ustad Adi Hidayat tengah ramai diperbincangkan karena ia menjadi salah satu nama yang bakal menggantikan Gus Miftah.

          Saat ini, jabatan UAH adalah Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027 dan sangat dikenal sangat aktif sebagai narasumber keagamaan dan dakwah melalui kanal YouTube pribadinya.

          Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027 aktif sebagai narasumber keagamaan dan dakwah melalui kanal YouTube pribadinya.

          Ustad Adi Hidayat juga memiliki pusat studi Islam bernama Quantum Akhyar Institute, dan aktif menulis beberapa karya berbahasa Arab.

          5. Irfan Hakim

          H. Irfan Hakim Firmansyah, S.Ag. lahir pada tanggal 15 Oktober 1975. Beliau adalah seorang aktor, presenter, komedian dan kreator konten Indonesia.

          Irfan Hakim adalah seorang presenter, aktor, komedian, dan kreator konten Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Ia mulai dikenal saat membintangi acara komedi “Ngelenong Nyok” dari tahun 2005 hingga 2007.

          Keluarga besar Irfan Hakim merupakan orang-orang yang taat beragama. Ayahnya yang merupakan pedagang beras menginginkan Irfan menjadi seorang pendakwah.

          Oleh karena itu, perjalanan kariernya di dunia hiburan cukup terjal dan penuh tantangan.

          6. Gus Farkhan Evendi

            Gus Farkhan Evendi yang merupakan tokoh muda dan dikenal dekat dengan ulama serta memiliki rekam jejak yang bersih.

            Dukungan terhadap Gus Farkhan semakin kuat menyusul kontroversi Gus Miftah.

            Banyak kalangan menilai Gus Farkhan memiliki sejumlah kualitas yang dibutuhkan untuk memimpin daerah yang ditinggalkan Gus Miftah. Nama Gus Farkhan pun menjadi yang terkuat.

            Tokoh muda Pondok Pesantren Ciwedus Garut, KH Azis Asyaubari mendukung Gus Farkhan untuk menggantikan Gus Miftah.

            Menurutnya, Gus Farkhan merupakan tokoh muda yang dekat dengan ulama dan tokoh lintas agama.

            “Gus Farkhan dikenal dekat dengan mendiang Gus Dur dan tokoh nasional lainnya.

            Ia pernah menjabat sebagai asisten staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga.

            “Beliau orangnya jujur, bersih, dan dekat dengan semua kalangan,” kata Gus Azis, Minggu (8/12).

            Dukungan lain juga datang dari Ketua Umum IPGN, Teguh Amanuloh. Menurutnya, Gus Farhan merupakan sosok muda yang memiliki akhlak mulia dan terus berkarya untuk mempersatukan umat.

            “Gus Farhan paham betul kondisi bangsa, masalah ilmu dari ilmu politik, ilmu pergerakan, ilmu agama, sudah tahu semua, tidak perlu diragukan lagi,” katanya.

            Ia juga mengatakan, Gus Farkhan Evendi dekat dengan para ulama dan tokoh lintas agama serta dikenal memiliki hubungan baik dengan berbagai kalangan, baik ulama maupun tokoh lintas agama.