Peristiwa

Warga Net Sebut Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Jadi Awal Mula Tragedi Berdarah Pasca Arema FC vs Persebaya

×

Warga Net Sebut Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Jadi Awal Mula Tragedi Berdarah Pasca Arema FC vs Persebaya

Sebarkan artikel ini

Warga Net Sebut Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Jadi Awal Mula Tragedi Berdarah Pasca Arema FC vs Persebaya


MEDIANE ONLINE – Tragedi berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya buat warga net.

Akibat kejadian yang menewaskan 127 orang tersebut pasca  Arema FC vs Persebaya Surabaya akun Instagram Polres Malang Kota diserbu netizen.

Banyak yang bersepekulasi kalau tragedi berdarah tersebut terjadi kareana pihak kepolisian menembakan gas air mata kearah tribun suporter.

Akibatnya akun @polresmalang_polisiadem jadi target kekecewaan warga net karena kejadian kekacauan selesai derbi Jawa Timur diperkirakan karena tembakan gas air mata ke tribune pemirsa.

Walau sebenarnya, tribun yang penuh pemirsa itu cukup banyak Aremania -julukan supporter Arema- mulai wanita sampai anak-anak.

“Tribune tidak ngapa-ngapain mengapa ditembak gas air mata? Itu yang buat kita geram dan tidak terima. Disana padat beberapa wanita dan anak kecil,” catat akun Instagram @ra.***.

“Ngawur sampeyan pak, kok isone nembak gas air mata. Walau sebenarnya ketentuan FIFA larang pemakaian gas air mata di stadion. Mosok lali peristiwa 2018? Tolong tanggung-jawab,” sahut akun @adri***.

“Beberapa korban bukan lantaran turut membuat kekacauan tetapi tetap ketahan di stadion karena sesak penuh untuk keluar stadion dengan gas air mata itu yang membuat situasi jadi mencemaskan. karena korban seperti wanita dan anak kecil terserang dampaknya,” catat akun yang lain.

Seperti dikabarkan, Arema FC kalah atas Persebaya Surabaya dengan score 2-3 pada kelanjutan Liga 1 musim 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Selesai semprit panjang dibunyikan pertanda laga usai, beberapa Aremania masuk lapangan untuk menumpahkan kekesalan karena kalah atas pesaing.

Selang beberapa saat, aparatur tembakkan gas air mata untuk ke tribune pemirsa. Mengakibatkan, beberapa ribu supporter yang penuhi tribune cemas menyelematkan diri.

Berdasar info yang terhimpun, ada beberapa puluh korban wafat karena kejadian itu, terhitung dari faksi kepolisian. Tetapi, data itu tidak dapat terverifikasi.

Dikabarkan sebelumnya, kekalahan tuan-rumah dengan score 2-3 dari team Bajul Ijo membuat supporter ke lapangan sampai turut serta benturan dengan aparatur keamanan sampai luar stadion. Dari info yang diterima Suara.com, dua anggota polisi diberitakan wafat karena benturan itu.

Ke-2 korban masing-masing namanya Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang disebut anggota Polres Trenggalek saat bekerja.