Peristiwa

11 Nama Desa Unik di Kabupaten Blitar, Dari Serang Hingga Gadungan

×

11 Nama Desa Unik di Kabupaten Blitar, Dari Serang Hingga Gadungan

Sebarkan artikel ini
11 Nama Desa Unik di Kabupaten Blitar, Dari Serang Hingga Gadungan

IDPOST.CO.IDKabupaten Blitar adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Kabupaten ini dikenal dengan potensi pertanian, terutama buah nanas.

Blitar memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang kaya, termasuk berbagai situs bersejarah dan tradisi lokal yang menarik.

Selain itu, Blitar juga terkenal dengan sejumlah nama desa yang unik dan menarik, yang dapat menambah daya tarik bagi para pengunjung.

Kabupaten ini terbagi menjadi 22 kecamatan dan memiliki 248 desa, masing-masing dengan karakteristik dan nama yang bisa jadi sangat khas.

Apa sajakah nama-nama desa yang unik tersebut?

  1. Desa Serang

Nama Desa Serang bisa memiliki beberapa makna tergantung pada konteks sejarah dan budaya lokal.

Secara umum, dalam bahasa Indonesia, serang bisa berarti serangan atau menyerang, tetapi dalam konteks nama desa, maknanya bisa lebih spesifik.

Desa Serang terletak di Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.

  1. Desa Jeblog

Nama Desa Jeblog di Kabupaten Blitar terdengar cukup unik. Dalam bahasa Jawa, jeblog bisa merujuk pada suara atau bunyi tertentu, atau bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang bergerak dengan cepat atau tiba-tiba.

  1. Desa Semen

Desa Semen terletak di kecamatan Gandusari, Blitar, Jawa Timur. Nama desa ini cukup unik karena menggunakan nama salah satu bahan bangunan. Namun, jangan terkecoh dengan namanya, desa ini bukanlah desa penghasil semen.

  1. Desa Gadungan

Nama Desa Gadungan di Kabupaten Blitar juga memiliki arti yang cukup menarik. Dalam bahasa Jawa, gadungan bisa berarti palsu atau tiruan.

Secara umum, kata gadungan sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak asli atau tiruan.

Namun, dalam konteks nama desa, makna tersebut bisa merujuk pada sejarah lokal atau faktor tertentu yang mungkin menjelaskan kenapa desa tersebut diberi nama seperti itu.

Walau demikian, desa ini adalah desa yang asli dan memiliki wilayah administrasi serta penduduk.

  1. Desa Jeding

Desa Jeding terletak di kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Nama desa ini cukup unik karena jeding dalam bahasa Jawa berarti kamar mandi.

Namun, desa ini bukanlah desa yang memiliki kamar mandi yang unik atau istimewa.

  1. Desa Bacem

Desa Bacem terletak di kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Nama desa ini cukup unik karena menggunakan istilah bacem.

Bacem dalam bahasa Jawa merujuk pada cara memasak atau mengolah makanan dengan cara dibacem, yaitu proses merendam atau memasak dengan bumbu yang kaya dan sering kali memakan waktu lama.

Biasanya, teknik ini digunakan untuk makanan seperti tempe atau tahu yang dibumbui dan dimasak dalam campuran rempah-rempah.

  1. Desa Jingglong

Desa Jingglong merupakan desa yang terletak di kecamatan Sutojayan, Blitar, Jawa Timur.

Nama desa ini cukup unik karena jingglong atau jingklong dalam bahasa Jawa bisa diartikan sebagai nyamuk.

  1. Desa Sumberasri

Sumberasri berasal dari kata sumber yang berarti mata air dan asri yang berarti indah atau sejuk. Jadi, Sumberasri bisa diartikan sebagai mata air yang indah.

  1. Desa Ngadirenggo

Ngadi dalam bahasa Jawa berarti mendapatkan atau mencapai, sedangkan renggo berarti hasil atau buah. Jadi, Ngadirenggo dapat diartikan sebagai mendapatkan hasil atau mendapatkan buah.

  1. Dermojayan

Dermojayan dalam bahasa Jawa, dermo dapat berarti pemberian atau sumbangan. Sementara itu, jayan bisa berasal dari kata jaya yang berarti berhasil atau kemenangan.

Jadi, Dermojayan bisa diartikan sebagai pemberian yang berhasil atau pemberian kemenangan.

  1. Desa Tingal

Nama Desa Tingal dalam bahasa Jawa mungkin berasal dari kata tingal, yang bisa berarti penglihatan atau melihat.

Dalam konteks yang lebih luas, kata ini bisa merujuk pada sesuatu yang terlihat atau tempat yang memiliki pandangan atau pemandangan tertentu.

Catatan: Dalam konteks nama desa-desa di atas tersebut, arti spesifiknya bisa merujuk pada sejarah atau karakteristik khusus dari desa tersebut.

Misalnya, nama ini bisa berkaitan dengan kondisi geografis atau fitur alam di daerah tersebut. Untuk informasi lebih akurat, sebaiknya memeriksa catatan sejarah lokal atau berbicara dengan penduduk setempat.