MEDIANE.ONLINE – Belakangan ini sosial media digemparkan dengan tersebarnya upload video Ustad Khalid Basalamah mengharamkan orang yang melihat bioskop.
Upload video tersebut didapati dari salah satunya akun TikTok @hyungandina.
Dalam video berdurasi singkat itu ada seorang jamaah yang menanyakan ke Ustad Khalid Basalamah hal hukum melihat bioskop dalam agama Islam.
“Apa hukumnya melihat bioskop, filmnya religius Ustad?,” kata Ustad Khalid Basalamah membacakan pertanyaan jamaahnya.
“Haram, masih tetap haram. Karena masuk bioskop ada musik, ada campur aduk lelaki dan wanita, gelap, duduk berdekatan,” tutur Ustad Khalid Basalamah.
Ustad Khalid Basalamah memandang aktivitas melihat suatu hal yang buruk. Karena apa yang hadirkan dalam suatu film cuma eksperimen semata-mata.
“Terkadang kita ditipu oleh artis yang mempunyai 100 film. Di sini menjadi penjahat, di sini menjadi orang yang bagus, bodohnya kita ikutin,” ucapnya.
“Coba antum mulai meninggalkan rutinitas itu perlahan-lahan. Awal mula kemungkinan berat, tetapi semakin lama antum akan sadar. Banyak jamaah saya demikian, pada akhirnya mereka menjelaskan apa yang Ustad berikan mengenai permasalahan meninggalkan kemaksitan ada tekanan-tekanan,” tambahnya.
Ternyata tidak cuma Ustad Khalid Basalamah, pendakwah Buya Yahya sempat juga larang kaum muslim melihat bioskop di saluran youtube Al-Bahjah TV.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu memandang gedung bioskop sebagai lokasi yang harus dijauhi kaum muslim.
“Bioskop itu tempat terhormat atau mungkin tidak? Jika sudah tahu tempat tidak terhormat tidak perlu menonton di bioskop. Mudah-mudahan Allah memaafkan guru yang sempat ajak ke bioskop,” kata Buya Yahya.
Dengan perubahan jaman yang makin hebat. Buya Yahya menjelaskan semuanya orang dapat melihat film terkini di dalam rumah melalui smartphone.
“Jika kita ingin melihat film mengenai Salahuddin Ayyubi kita dapat menyaksikan di dalam rumah sendiri. Tidak harus ke gedung bioskop,” tambahnya.
Argumen Buya Yahya larang orang khusus kaum muslim melihat film karena dalam gedung bioskop penuh akan maksit yang berlawanan dengan Islam.
“Tidak boleh anda turut menyemarakkan anak muda yang keliru. Anda jauhi yang begitu. Kita doakan agar yang punyai gedung film mudah-mudahan ditutup dan diganti jadi majelis taklim,” berharap Buya Yahya.
“Wah luar biasa itu jika gedung film diganti jadi majelis taklim baru itu bisa masuk. Allah itu maha kasih, hei yang punyai gedung film dengar ini sebuah doa. Anda tentu jadi pakar surga sesudah ini,” ujarnya.