Peristiwa

Blitar SAE, Mas Ibin Salurkan 400 Paket Bingkisan untuk Pejuang Kebersihan

×

Blitar SAE, Mas Ibin Salurkan 400 Paket Bingkisan untuk Pejuang Kebersihan

Sebarkan artikel ini
Blitar SAE, Mas Ibin Salurkan 400 Paket Bingkisan untuk Pejuang Kebersihan

IDPOST.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar menyerahkan 400 paket bingkisan Lebaran kepada mereka yang telah berjuang dalam pengelolaan sampah, termasuk para pengirit, pemilah sampah, serta warga yang tinggal di sekitar TPA Ngegong.

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, menjelaskan bahwa bingkisan tersebut bukan sekadar bantuan, melainkan bentuk penghargaan atas kontribusi masyarakat dalam menjaga kebersihan kota.

“Masalah sampah adalah tantangan yang dihadapi oleh semua daerah urban. Volume sampah terus meningkat, sedangkan lahan terbuka semakin terbatas. Tanpa peran para pengirit, pemilah, dan bank sampah, beban TPA akan semakin berat,” ujarnya.

Mas Ibin juga menekankan betapa pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk mendukung pengelolaan sampah.

Ia berharap semakin banyak donatur dan perusahaan yang berkontribusi melalui program CSR mereka.

“Sampah bukan hanya masalah pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Jika dikelola dengan baik, bahkan bisa memberikan manfaat ekonomi,” tambahnya.

Dari total 400 paket bingkisan yang dibagikan, terdapat 203 paket untuk pengirit dan pemilah sampah, 86 paket untuk pengurus bank sampah, dan 111 paket bagi warga terdampak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menjelaskan bahwa masyarakat memiliki peran krusial dalam mengurangi beban TPA dengan memilah sampah sejak dari sumbernya.

“Sampah yang langsung dibawa ke TPA menjadi beban besar. Peran bank sampah dan pemilah sangat membantu mengurangi jumlah sampah yang harus ditampung,” jelasnya.

Perbaikan Sistem Pengelolaan Sampah

Selain memberikan bingkisan, Mas Ibin juga membahas perlunya perbaikan sistem pengelolaan sampah di Kota Blitar. Salah satu fokusnya adalah relokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dari lokasi publik ke tempat yang lebih sesuai.

“TPS yang dekat dengan fasilitas umum, seperti di sekitar RS Budi Rahayu, harus dipindah. Bau yang ditimbulkan mengganggu kenyamanan masyarakat. TPS di Kelurahan Gedog yang hampir penuh juga memerlukan solusi segera,” katanya.

Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkot Blitar untuk menata kota agar lebih bersih dan nyaman. Mas Ibin meminta dukungan masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah tangga masing-masing.

“Tong sampah terpilah sudah tersedia di berbagai titik, tetapi masih banyak warga yang membuang sampah tanpa memilahnya. Ini yang perlu kita benahi bersama,” tuturnya.

Rencana Penataan TPS yang Lebih Estetis

Menanggapi rencana Wali Kota, Jajuk Indihartati menegaskan bahwa DLH tengah berupaya menata TPS di ruang publik agar lebih estetis.

Beberapa TPS yang sudah ada kini menjadi tantangan seiring perkembangan kota.

“TPS-TPS tersebut awalnya dibangun sebagai fasilitas pendukung, tetapi kini keberadaannya di ruang publik menjadi kurang sesuai dari segi estetika,” ujarnya.

Salah satu langkah yang akan diambil adalah menutup TPS yang kurang strategis dan mengalihkan penampungan sampah ke TPS yang lebih memadai.

TPS di Jalan Ahmad Yani, yang berdekatan dengan rumah sakit dan kawasan kuliner, akan ditutup dan dialihkan ke beberapa lokasi lain seperti TPS Karanglo dan TPS Karangtengah.

Ke depan, Jajuk berharap jumlah TPS di Kota Blitar dapat terus berkurang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.

“Harapannya, sampah bisa dikelola langsung dari sumbernya dengan sistem pilah dan pilih. Dengan begitu, volume sampah yang masuk ke TPS semakin berkurang, bahkan idealnya tidak ada lagi TPS di ruang publik,” pungkasnya.

Pemkot Blitar menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks. Dari relokasi TPS hingga optimalisasi bank sampah, semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

“Hari ini kita berbagi kebahagiaan, tetapi lebih dari itu, kita ingin membangun kesadaran bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama,” tutup Mas Ibin.