Lifestyle

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya

×

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya

Sebarkan artikel ini
Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya
Makam Bung Karno (sumber: blitarkota.go.id)

IDPOST.CO.ID – Blitar terkenal dengan makam para raja. Maka dari itu, Blitar sering dijuluki dengan Bhumi Laya Ika Tantra Adi Raja yang atinya tempat bersemayam raja-raja agung.

Nah penasaran siapa saja raja-raja agung yang dimakamkan di Blitar. Dan dimana letak lokasi makam tersebut.

Simak ulasannya yang dihimpun tim Id Post dari berbagai sumber yang terpercaya.

1. Candi Simping

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya
Candi Simping merupakan makam Raden Wijaya yang merupakan pendiri kerajaan Majapahit

Candi Simpin terletak tepatnya di Kelurahan Sumberjadi, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Candi ini merupakan salah satu canti yang cukup sering di perbincangkan.

Pasalnya, Candi Simping merupakan makam Raden Wijaya yang merupakan pendiri kerajaan Majapahit.

Dalam Nagarakertagama disebutkan, Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya (1293-1309) yang meninggal pada tahun 1309 M ‘didharmakan’ atau dimakamkan di candi ini dengan sifat Siwaitis dan di Antapura dengan sifat Budhistis.

Pada tahun 1361 M, Raja Hayam Wuruk (1350-1389) mengunjungi makam leluhurnya itu.

Dalam Nagarakretagama disebutkan, menara candi itu miring sehingga sang baginda memerintahkan untuk menegakkannya kembali.

Hayam Wuruk kembali berkunjung ke Simping pada tahun 1363 M untuk memindahkan candi makam Kertarajasa.

2. Candi Sawentar

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya
Dalam penelitian menyebutkan kalau Anusapati raja ke 2 Singosari (1227-1248) di makamkan di Candi Sawentar.

Candi Sawentar atau Candi Lwangwentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Dari berbagai sumber Candi Sawentar merupakan sebuah bangunan candi yang cukup besar di Blitar.

Namun lokasi candi tersebut di bawah permukaan tanah pemukiman penduduk karena bangunan candi tertimbun letusan gunung kelud.

Dalam penelitian menyebutkan kalau Anusapati raja ke 2 Singosari (1227-1248) di makamkan di Candi Sawentar.

Sedangkan menurut Pararaton, Anusapati dimakamkan Candi Kidal yang terletak di Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Malang, Jatim.

Banyak sumber juga meyakini kalau besar kemungkinan makam Anusapati ada di dua tempat yakni di Kidal dan juga di Candi Sawentar.

Pasalnya bentuk bangunan antara Candi Kidal dan Candi Sawentar nyaris sama.

Tak hanya itu, Raja Hayam Wuruk disebut-sebut dalam Negarakertagama pernah bersemedi di Candi Sawentar.

3. Candi Mleri

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya
Candi Mleri

Candi Wleri atau Mleri letaknya cukup tersembunyi tepatnya berada di kaki Gunung Pegat tepatnya di Desa Begelen, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Selain Candi Mleri tedapat pula Candi Pertapan yang terletak di puncak Gunung Pegat yang tak begitu jauh.

Warga setempat menyebut Candi Mleri dan mengeramatkan kompleks tersebut dengan sebutan punden Ki Ageng Mleri.

Bangunan Candi Mleri dibangun semenjak zaman Kediri mulai Raja Kameswara sampai zaman Singosari akhir atau Majapahit awal.

Sementara dugaan menyebutkan, selain sebagai tempat pemujaan, funsi Candi Mleri juga berfungsi sebagai makam Raja Wisnuwardhana atau Ranggawuni.

4. Makam Bung Karno

Blitar Terkenal Sebagai Makam Para Raja, Berikut Lokasinya
Seperti diketahui makam Proklamator dan Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno berada di kota tersebut.

Makam Bung Karno (MBK) berlokasi di Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Seperti diketahui makam Proklamator dan Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno berada di kota tersebut.

Meski wafat di Jakarta, namun pusara Ir. Soekarno atau Makam Bung Karno (MBK) berada di Blitar.

Nurhadi Rangkuti, seorang peneliti di Balai Arkeologi Yogyakarta menyebut Blitar bak ‘Kota Pusara’ yang menyimpan banyak ‘Naga’.

Menurutnya, naga merupakan makhluk mitologi. Keberadaannya hampir selalu dikait-kaitkan dengan penciptaan alam semesta, dan legitimasi kekuasaan politik penguasa.

Sejarah pun meneguhkan, Blitar sejak zaman Majapahit menjadi tempat ‘ziarah’ penguasa di pusat.

Mereka ziarah ke tempat-tempat naga, untuk tujuan keagamaan dan politik. Dalam kenyataannya, Blitar tidak hanya tempat ‘bersembunyi’ para naga-naga kuno.

Tetapi juga melahirkan naga-naga zaman modern dengan makna baru. Sebut saja Bung Karno, yang bisa dijuluki ‘naga dunia’ karena kiprah dan kepiawaian politiknya diakui dunia.