SIDOARJO, IDPOST.CO.ID,- Stunting masih menjadi problematika yang perlu mendapat penanganan yang serius dan komprehensif di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Peran serta Pemerintah dan stakeholder terkait serta didukung oleh masyarakat menjadi kunci utama dalam menyelesaikan hal tersebut.
DR. Koen Irianto Uripan S.H, M.M, tenaga ahli bidang perubahan perilaku dan bidang sanitasi mengatakan problem stunting tidak hanya masalah gizi, tapi juga perilaku masyarakat yang sampai saat ini belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya masih buang air besar sembarangan (BABS).
“Sistem sanitasi yang baik menjadi awal dari langkah penanganan stunting, salah satunya adalah memiliki jamban sehat ditiap rumah. Dengan tidak melakukan BABS maka secara otomatis mengurangi penyebaran bakteri dan virus penyebab timbulnya stunting,” ujar DR. Koen saat menghadiri undangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya (Polkesbaya) pada Rabu (04/10/2023).
Ketua APPSANI Jawa Timur ini, hadir di acara Pengabmas Polkesbaya di Balai Desa Kepadangan, Tulangan, dalam rangka peluncuran bantuan pembuatan 100 jamban sehat bagi masyarakat Sidoarjo dan mendukung percepatan menuju Desa ODF atau desa yang bebas dari perilaku BABS.
“Saya meyakini Kabupaten Sidoarjo ini akan segera ODF atas kolaborasi semua pihak serta pemberdayaan masyarakat dan mudah-mudahan di tahun 2023 ini Sidoarjo bisa ODF,” harapan DR. Koen
Doktor jebolan sekolah Pasca Sarjana Unair saat ini juga dipercaya membantu Pemerintah Desa Kepadangan,Tulangan, Sidoarjo dalam rangka untuk merubah perilaku masyarakat tidak lagi ‘ngeseng ngawor’ (Ngewor) atau BABS melalui program pembangunan jamban sehat.
Dalam acara tersebut DR. Koen Irianto Uripan hadir bersama Kadinkes Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati, Direktur Polkesbaya, Luthfi Rusyadi, Camat Tulangan, Suprayitno, Kepala Desa Kepadangan, Syamsul Anam dengan perangkat bersama kader Kesehatan, Kepala Puskesmas Tulangan serta tokoh masyarakat.
“Semua upaya-upaya yang dilakukan ini bertujuan guna membantu memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat sekaligus mendukung program percepatan Desa Kepadangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo ODF,” pungkasnya.
Direktur Polkesbaya, Luthfi Rusyadi, dalam kegiatan peluncuran bantuan 100 jamban sehat menyampaikan kegiatan Pengabmas Penugasan adalah salah satu program kerja Polkesbaya membantu masyarakat Sidoarjo dibidang kesehatan.
“Kami akan membantu dan mengawasi dalam menuntaskan masalah kesehatan masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Dua diantaranya adalah masalah Stunting dan ODF. Dan hari ini kami memulai dengan memberi bantuan 100 jamban yang disebar dibeberapa desa khususnya di Kecamatan Tulangan,” tutur Luthfi Rusyadi.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo, Dr. Fenny Apridawati mengucapkan terima kasih kepada Poltekkes Surabaya yang telah berkenan menerjunkan mahasiswa-mahasiswa untuk bisa mendampingi masyarakat Kabupaten Sidoarjo terutama di locus-locus stunting supaya berprilaku hidup bersih dan sehat.
“Mewakili Pemerintah Kabupaten Sidoarjo saya ucapkan terima kasih pada Polkesbaya dan terkait dengan ODF hari ini adalah langkah strategis dan pas dimulai dengan 100 jamban yang Insya Allah akan selesai di akhir bulan ini. Mari bersama wujudkan tidak lagi desa ODF tetapi Kecamatan ODF,” kata Dr. Fenny Apridawati.
Sementara Camat Tulangan, Suprayitno, saat dikonfirmasi sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Direktur Polkesbaya dan kegiatan hari ini adalah sebagai bentuk kolaborasi pemerintah dan akademisi dalam rangka menurunkan angka stunting melalui sektor ODF.
“Harapan kami semoga dengan bantuan ini bisa menurunkan angka stunting khususnya di wilayah Kecamatan Tulangan dan segera bisa ODF,” ungkap Camat Tulangan kepada jurnalis Idpost.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan secara simbolis pemotongan tumpeng sekaligus peletakan batu pertama dalam pembangunan jamban sehat oleh Kadinkes Sidoarjo, Dr. Fenny Apridawati dan Direktur Polkesbaya, Luthfi Rusyadi sebagai wujud di mulai pembangunan 100 jamban sehat di Kecamatan Tulangan.