Peristiwa

Kementerian Pertanian Impor Beras 200 Ton, Pengamat: Janji Presiden Mana?

×

Kementerian Pertanian Impor Beras 200 Ton, Pengamat: Janji Presiden Mana?

Sebarkan artikel ini

Kementerian Pertanian Impor Beras 200 Ton, Pengamat: Janji Presiden Mana?


MEDIANE ONLINE
– Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kritik pedas kinerja pemerintah menangani masalah pangan di Indonesia.

Salah satu yang mendapat kritikan Jerry Massie yaitu kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengandalkan impor beras.

Jerry Massie menyebut Indonesia seharusnya tidak melakukan impor karena Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat luas.

“Padahal waktu kampanye dulu presiden berjanji tidak akan melakukan impor beras. Namun sekarang hanyalah janji belaka,” katanya.

Dijelaskanya pada era Soeharto pangan sangat melimpah bahkan pada tahun 1984 Indonesia bisa swasembad pangan.

“Tak ada istilah impor beras. Justru kita dikenal sebagai raja ekspor komoditas unggulan,” ucapnya.

“Kala itu, kita mengekspor 5 produk ini bawang putih, kedelai, garam, daging sapi dan beras Tapi miris, sekarang kita mengimpornya,” lanjutnya.

Dinilanya, dengan impor 200 ton beras Kementan gagal total dalam membangun lumbung pangan di tanah air.

“Alasan klasik apabila para dirjen yang duduk tak menguasai bidang pertanian, maka perlu di reformasi. Harus orang yang expert di bidang pertanian yang duduk sebagai dirjen,” kata Jerry.

Indonesia harus malu lanjutnya, karena dengan lahan pertanian saat ini seluas 70 juta Ha itu bisa menghasilkan produksi pangan yang signifikan.

“Petani Indonesia kalah kelas, lantaran hanya mampu menghasilkan rata-rata 5,01 ton padi per hektar,”ucapnya.

“Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas petani Vietnam dan Thailand yang hanya menghasilkan masing-masing 3,7 ton per hektar dan 4,5 ton per hektar,” lanjutnya.