Politik

Pesan Politik dalam Gerakan Salam Empat Jari, Suara Rakyat atau Strategi Kampanye?

×

Pesan Politik dalam Gerakan Salam Empat Jari, Suara Rakyat atau Strategi Kampanye?

Sebarkan artikel ini
Pesan Politik dalam Gerakan Salam Empat Jari, Suara Rakyat atau Strategi Kampanye? IDPOST.CO.ID - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' memberikan tanggapan terhadap penyebaran 'salam empat jari' di media sosial yang diinterpretasikan sebagai kesatuan pendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN', dengan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pesan yang terkandung dalam narasi tersebut adalah ajakan untuk tidak memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam Pemilihan Presiden 2024. Muhammad Ramli Rahim, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan AMIN, mengemukakan bahwa 'salam empat jari' bisa saja menjadi bentuk protes rakyat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga berupaya memenangkan pasangan calon tertentu. Ramli menekankan bahwa gerakan 'salam empat jari' muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran dan langkah-langkah 'sang raja', yang dalam konteks ini merujuk kepada Presiden Jokowi. Dalam analogi permainan catur, Ramli menyatakan bahwa ketika 'raja' mulai bergerak lebih aktif, itu menandakan bahwa situasi skakmat semakin dekat, sementara ketika 'raja' tetap diam, itu menunjukkan kestabilan dan kekuatan. Gerakan 'salam empat jari', menurutnya, merupakan reaksi terhadap tekanan yang dihasilkan oleh 'raja' atau penguasa, dan merupakan pertanda akan munculnya perubahan. Sementara itu, Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait fenomena 'salam empat jari' saat melakukan kampanye besar di Bandung. Anies menegaskan bahwa penting untuk menunggu hasil pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang sebelum membuat kesimpulan. Menurutnya, yang terpenting adalah menghormati kehendak sebenarnya dari rakyat, yang akan terungkap melalui hasil pemilihan tersebut.

IDPOST.CO.ID – Tim Nasional Pemenangan Anies BaswedanMuhaimin Iskandar ‘AMIN’ memberikan tanggapan terhadap penyebaran ‘salam empat jari’ di media sosial yang diinterpretasikan sebagai kesatuan pendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’, dengan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar PranowoMahfud MD.

Pesan yang terkandung dalam narasi tersebut adalah ajakan untuk tidak memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka, dalam Pemilihan Presiden 2024.

Muhammad Ramli Rahim, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan AMIN, mengemukakan bahwa ‘salam empat jari’ bisa saja menjadi bentuk protes rakyat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga berupaya memenangkan pasangan calon tertentu.

Ramli menekankan bahwa gerakan ‘salam empat jari’ muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran dan langkah-langkah ‘sang raja’, yang dalam konteks ini merujuk kepada Presiden Jokowi.

Dalam analogi permainan catur, Ramli menyatakan bahwa ketika ‘raja’ mulai bergerak lebih aktif, itu menandakan bahwa situasi skakmat semakin dekat, sementara ketika ‘raja’ tetap diam, itu menunjukkan kestabilan dan kekuatan.

Gerakan ‘salam empat jari’, menurutnya, merupakan reaksi terhadap tekanan yang dihasilkan oleh ‘raja’ atau penguasa, dan merupakan pertanda akan munculnya perubahan.

Sementara itu, Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait fenomena ‘salam empat jari’ saat melakukan kampanye besar di Bandung.

Anies menegaskan bahwa penting untuk menunggu hasil pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang sebelum membuat kesimpulan.

Menurutnya, yang terpenting adalah menghormati kehendak sebenarnya dari rakyat, yang akan terungkap melalui hasil pemilihan tersebut.