Peristiwa

Sanitasi Baik Berkontribusi Positif Menekan Angka Stunting

×

Sanitasi Baik Berkontribusi Positif Menekan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
Sanitasi Baik Berkontribusi Positif Menekan Angka Stunting

IDPOST.CO.ID, SIDOARJO – Stunting saat ini mendapatkan perhatian khusus di setiap Kabupaten/kota di Indonesia. World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menetapkan standar angka stunting sebuah negara dibawah angka 20%.

Sementara angka stunting berdasar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 di wilayah Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan dari 14,8 persen jadi 16,1 persen. Hal tersebut terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat.

DR. Koen Irianto Uripan, tenaga ahli Bidang Pengembangan Perubahan Perilaku dan Bidang Sanitasi dalam paparannya menyampaikan indikator problem stunting salah satunya adalah sanitasi. Hal itu diungkapkan saat memberi materi dalam peringatan hari Kartini di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.

“Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak. Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, dapat memengaruhi pertumbuhannya,” tuturnya.

Di depan para kader kesehatan ia katakan bahwa anak yang hidup dalam lingkungan dengan sanitasi yang tidak layak memiliki resiko 40% akan mengalami stunting. Sedangkan rumah tangga yang memiliki sanitasi baik berkontribusi positif dalam menekan angka kejadian stunting.

Sanitasi Baik Berkontribusi Positif Menekan Angka Stunting

“Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita serta diare dan cacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam penyerapan nutrisi. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan stunting,” kata Koen.

Penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting pada balita di Sidoarjo. Semua diperlukan upaya serta kerja keras bersama semua pihak agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Pembagunan sarana air dan sanitasi dalam upaya untuk pengentasan stunting menuju Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menjadi kewajiban semua pihak, baik dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan mitra pembangunan,” pungkas Koen, Jum’at (05/05/2023)

Sebelumnya Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo memaparkan bahwasanya permasalahan stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga persoalan gaya hidup, salah satunya Open Defecation (OD) atau buang air besar sembarangan (BABS).

“Di Kabupaten Sidoarjo masih ada 5.827 keluarga yang perlu diberikan edukasi agar tidak BABS. Sudah ada penurunan 800 dari angka sebelumnya yang mencapai 6.696 keluarga. Dan itu adalah hasil upaya tanpa henti para kader kesehatan,” ungkapnya

Melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Bupati Sidoarjo mengajak kader penggerak kesehatan Kabupaten Sidoarjo lebih semangat mengkampanyekan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah stunting.

Teguh