IDPOST.CO.ID – Ratusan kader GP Ansor dan Banser Blitar Raya berkumpul dalam barisan tertib, siap mengikuti pelantikan tingkat Jawa Timur di Surabaya, Minggu, 13 April 2025.
Momen ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi simbol kuat komitmen kebangsaan dan semangat perjuangan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin yang dikenal akrab sebagai Mas Ibin berperan langsung dalam apel pemberangkatan tersebut.
Tak hanya hadir sebagai kepala daerah, Mas Ibin juga mewakili posisinya di jajaran pusat GP Ansor sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.
Dalam amanatnya, ia berbicara lantang mengenai pentingnya menjaga semangat persatuan, merawat warisan ideologi, serta meneguhkan posisi Ansor dan Banser sebagai garda terdepan dalam membela keutuhan bangsa.
“Perjalanan ini bukan sekadar fisik menuju Surabaya, tetapi perjalanan jiwa yang menguatkan kembali nilai-nilai dasar kita sebagai anak bangsa,” ujar Mas Ibin dengan penuh keyakinan.
Di hadapan para peserta, ia menegaskan bahwa GP Ansor dan Banser bukan hanya organisasi sosial keagamaan, melainkan wadah pembentukan karakter bangsa yang berakar kuat pada nilai keislaman yang inklusif dan cinta tanah air.
Dengan menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945, para kader diharapkan menjadi perekat harmoni sosial, bukan pemantik konflik.
Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Blitar terhadap peran aktif organisasi pemuda keagamaan ini tercermin dari kehadiran berbagai unsur Forkopimda, pengurus NU, hingga sejumlah kepala OPD.
Kebersamaan ini memperlihatkan bahwa isu kebangsaan bukan milik satu kelompok, tapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Mas Ibin pun tak luput menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kader GP Ansor Blitar Raya yang selama ini telah konsisten menunjukkan aksi nyata dalam menjaga kerukunan dan nilai-nilai moderat di tengah dinamika masyarakat.
“Kita butuh lebih banyak pemuda yang bukan hanya aktif di lapangan, tapi juga kuat secara ideologi. Kader-kader Ansor menunjukkan itu,” imbuhnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, sebagai bentuk permohonan keselamatan bagi rombongan yang akan bertolak ke Surabaya.
Momen pelepasan berlangsung khidmat namun penuh semangat. Panji-panji organisasi dikibarkan dengan bangga, seruan takbir menggema, disusul dengan lantang pekikan “NKRI Harga Mati” dari para peserta apel.