IDPOST.CO.ID – Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) memperkenalkan solusi inovatif dengan membuka sekolah tani mandiri.
Mereka langsung melakukan kunjungan ke Kelompok Tani (Poktan) Ternak Migunani Desa Tempursari, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, pada Rabu, (10/01/24).
Kali ini, fokusnya adalah beternak domba tanpa ngarit, menjadi pilihan menarik bagi petani di Kabupaten Magelang.
Ketua MTCC UNIMMA Retno Rusdjijati menyatakan, sangat yakin kalau beternak domba lokal unggulan lebih menguntungkan dari pada menanam tembakau yang harganya tidak menentu.
“Sebagai langkah konversi dari pertanian tembakau, MTCC bekerja sama dengan Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI). Peserta sekolah tani mandiri diajak langsung ke lokasi usaha ternak domba “Tempoer” di Desa Tempursari untuk mendapatkan pemahaman langsung dari pemilik usaha yang menjadi mitra MTCC,” jelasnya.
Ia kemudian mempersentasikan seorang pemilik warung wedoes yakni Sochif Sulistyawan asal Desa Tempursari yang berhasil meraih omzet sekitar Rp 20 juta per bulan dengan menjual domba hasil penggemukan.
“Saya tidak malu jadi petani domba, bahkan merasa bangga bisa merekrut tenaga kerja dengan gaji setara UMR, dan tidak perlu repot merumput (ngarit) karena pakan domba cukup dengan konsentrat dan silase,” ungkap Sochif.
Kemudian, Humas MTCC Nugroho Agung Prabowo menjelaskan, materi sekolah tani meliputi teknik budi daya domba, digital marketing domba, dan Jejaring pelaku usaha.
“Kunjungan ke lokasi domba tempoer ini untuk membuktikan praktek lapangan dari pelajaran teori di sekolah tani yang diajarkan dan bukti generasi muda sukses dengan domba lokal tanpa ngarit sebagai binaan MTCC,” ucapnya.
Menurutnya, sekolah tani mandiri MTCC bukan hanya upaya peningkatan kapasitas SDM, tetapi juga bentuk pengabdian masyarakat. Peternak domba diharapkan menjadi unggulan petani milenial dengan potensi pendapatan multi, dari hasil jual domba hingga pemanfaatan produknya seperti daging dan pupuk.
Sebagai penutup, sarjana pendamping kegiatan Fauzi menilai, kegiatan jejaring akan memperkuat efektivitas dan efisiensi, dengan harapan terbentuknya kelompok binaan yang mendapatkan dukungan permodalan dan fasilitas lainnya.