Peristiwa

Surabaya Sabet Penghargaan STBM, Dr. Koen Irianto: Bukti Budaya Sehat Telah Mendarah Daging

×

Surabaya Sabet Penghargaan STBM, Dr. Koen Irianto: Bukti Budaya Sehat Telah Mendarah Daging

Sebarkan artikel ini
Surabaya Sabet Penghargaan STBM, Dr. Koen Irianto: Bukti Budaya Sehat Telah Mendarah Daging

Surabaya, Idpost.co.id,- Kota Surabaya sukses meraih Sertifikat Penghargaan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Sekali lagi Kota Pahlawan mengukir prestasi bidang kesehatan masyarakat.

Penghargaan tersebut adalah sebuah bentuk pengakuan atas keberhasilan Kota Surabaya dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara menyeluruh dengan baik dan benar.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Tim Verifikasi STBM Provinsi Jawa Timur, drg. Sulvy Dwi Anggraini, kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Dr. Ikhsan, S.Psi., M.M., mewakili Walikota Surabaya, dalam sebuah seremoni resmi yang digelar di kantor Walikota Surabaya, Rabu (16/04/2025).

drg. Sulvy menjelaskan, keputusan ini diambil berdasarkan hasil penilaian tim terhadap 500 warga yang tersebar di 20 kelurahan pada 10 kecamatan. Dimana verifikasi dilaksanakan pada hari Selasa, (14/04/2025), oleh 40 verifikator dengan melibatkan unsur camat, lurah, Satpol PP, Puskesmas, PKK, serta RT/RW setempat.

“Surabaya menunjukkan komitmen luar biasa. Pilar pertama, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF), telah mencapai 100 persen. Pilar kedua, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) mencapai di angka 99,60 persen,” terang Sulvy.

Sedangkan Pilar ketiga, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT) mencapai 97,20 persen. Pada pilar keempat, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), berada di angka 90,80 persen.

Sementara pilar kelima, Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT), meski menjadi tantangan tersendiri, tetap berhasil menembus angka 84,20 persen.

Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., anggota tim verifikasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, memberikan apresiasi khusus terhadap pencapaian ini. Ia menilai bahwa penghargaan tersebut bukan semata hasil program sesaat, tetapi buah pembinaan dan edukasi yang berkelanjutan.

“Saya menyaksikan sendiri di lapangan, khususnya di Kelurahan Dukuh Menanggal dan Gayungan, bagaimana masyarakat sudah terbiasa menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Apa yang telah dilakukan warga bukan sekadar program, tapi sudah menjadi budaya,” ungkap Dr. Koen

Maestro sanitasi ini mengungkapkan jika pendekatan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan pendekatan humanis untuk merubah perilaku, bukan sekadar pembangunan fisik.

Lebih lanjut, Dr. Koen menambahkan bahwa capaian Surabaya adalah contoh nyata keberhasilan pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat. Kunci dari keberhasilan Kota Surabaya ini adalah kolaborasi.

“Semua warga Kota Surabaya berperan aktif. Mulai dari pemerintahannya, kader kesehatan, Puskesmas, tokoh masyarakat, dan swasta hingga warga biasa. Budaya hidup sehat sudah mendarah daging di sini,” katanya.

Sementara, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, sebelumnya mengatakan jika Surabaya memperoleh penghargaan, itu bukanlah tujuan, yang utama program telah berjalan baik dan benar, diikuti perubahan prilaku masyarakat.

“Yang lebih penting dari penghargaan ini adalah bagaimana warga Surabaya benar-benar telah menjalankan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian mereka. Kita ingin budaya ini terus berkelanjutan dan ditingkatkan,” ucap Eri didepan tim verifikasi Dinkes Provinsi Jatim.

Dengan diraihnya penghargaan ini, Kota Surabaya diharapkan dapat menjadi role model nasional dalam penerapan 5 Pilar STBM secara berkelanjutan, sekaligus menginspirasi daerah-daerah lain untuk membangun pola hidup bersih dan sehat.