IDPOST.ID – Dalam menjelang pendaftaran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilu 2024, hingga saat ini hanya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang telah secara resmi mendaftar sebagai calon pemimpin negara. Sementara itu, pasangan yang akan mendampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum diumumkan secara pasti. Meskipun demikian, terdapat beberapa sosok yang mungkin memiliki potensi untuk menjadi calon Wakil Presiden Prabowo, salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra.
Dalam sebuah diskusi publik yang diselenggarakan oleh GoGo Bangun Negeri dengan tema “Paparan Hasil Riset Persepsi Publik Calon Wakil Presiden: Peluang Yusril Ihza Mahendra Jadi Cawapres Prabowo,” terungkap bahwa Yusril Ihza Mahendra adalah salah satu sosok yang memiliki kapabilitas, profesionalitas, kepemimpinan, kemampuan manajerial, pengalaman dalam pengelolaan pemerintahan, dan kualitas lainnya untuk memimpin Indonesia.
Menurut Emrus Sihombing, Pendiri GoGo Bangun Negeri dan seorang komunikolog Indonesia, terdapat tujuh alasan utama mengapa Prabowo dapat berpasangan dengan Yusril Ihza Mahendra dalam Pemilu 2024. Pertama, Yusril Ihza Mahendra memiliki daya tarik elektoral yang kuat, terutama di luar Pulau Jawa. Ini menjadi faktor penting bagi Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024.
Kedua, Yusril Ihza Mahendra memiliki hubungan dekat dengan tokoh agama dan komunitas religius yang mayoritas penganutnya di Indonesia. Hal ini juga menjadi modal politik elektoral penting dalam Pilpres 2024. Yusril Ihza Mahendra dikenal secara nasional karena prestasinya dan kontribusinya dalam bidang hukum. Sebagai seorang guru besar hukum yang kredibel dan pengacara berpengalaman, Yusril telah mendapatkan dukungan positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Keempat, Yusril Ihza Mahendra seringkali memberikan pandangan dan solusi hukum yang berharga dalam diskusi dan dialog publik. Kelima, Yusril dianggap dapat mewakili suara masyarakat di luar Pulau Jawa, yang pada umumnya diasosiasikan dengan Prabowo.
Selanjutnya, Yusril Ihza Mahendra diharapkan dapat memperjuangkan kedaulatan hukum di Indonesia, mengingat tantangan yang masih dihadapi dalam penegakan hukum. Terakhir, Yusril juga merendah dan memposisikan dirinya sebagai calon Wakil Presiden alternatif jika terjadi perdebatan di dalam koalisi Prabowo.
Menurut Pakar Komunikasi Publik, Effendi Gazali, Yusril Ihza Mahendra mampu mewakili suara masyarakat di luar Pulau Jawa dan mengurangi stigma Jawa-sentris yang mungkin melekat pada Prabowo. Fahri Bachmid, seorang Pakar Hukum Tata Negara, berpendapat bahwa Yusril Ihza Mahendra dapat mewakili keragaman Indonesia dan membangun sistem hukum yang kuat yang mencakup seluruh potensi bangsa.
Dalam pandangan Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Anggawira, Prabowo membutuhkan seorang pendamping yang mampu memenuhi kebutuhan bangsa. Yusril Ihza Mahendra dianggap sebagai pemimpin yang kuat yang dapat melengkapi Prabowo dan menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Saat ini, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto terus mempertimbangkan berbagai masukan dari masyarakat terkait calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024. Nama-nama seperti Yusril Ihza Mahendra, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Gibran Rakabuming, Airlangga Hartarto, dan Yenny Wahid telah masuk ke dalam daftar calon potensial.