Politik

AHY Gak Jadi Cawapres, Pakar Kebijakan Publik Sebut SBY Hanya Fokus Satu Figur

×

AHY Gak Jadi Cawapres, Pakar Kebijakan Publik Sebut SBY Hanya Fokus Satu Figur

Sebarkan artikel ini
SBY dan Partai Demokrat dengan tegas memperlihatkan keinginan mereka agar AHY menduduki posisi Cawapres.
SBY dan Partai Demokrat dengan tegas memperlihatkan keinginan mereka agar AHY menduduki posisi Cawapres.

IDPOST.CO.ID – Pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat menyebut pemilihan kandidat Cawapres adalah langkah kritis yang dapat menentukan masa depan sebuah bangsa.

Menurutnya, SBY dan Partai Demokrat dengan tegas memperlihatkan keinginan mereka agar AHY menduduki posisi Cawapres.

“Tuntutan ini menggema begitu kuat, hingga memicu spekulasi tentang masa depan koalisi dengan Nasdem, PKS, dan Partai Ummat,” tuturnya.

Ia menyebut kalau Anies Baswedan dengan kebijaksanaannya berada di tengah pusaran kepentingan beragam partai.

“Di satu sisi, PKS dengan visi jernih dan pendekatan realistis, menunjukkan bahwa politik bukanlah tentang memaksakan kehendak, melainkan tentang mencari solusi terbaik untuk masyarakat,” ucapnya.

Disarankanya Partai Demokrat tidak hanya berpegang teguh pada figur tertentu.

“Prioritas mereka harus tetap pada cita-cita perubahan yang telah direncanakan untuk Indonesia,” tuturnya.

Keterikatan berlebihan pada satu figur dapat mengeser fokus dan tujuan awal partai, yang seharusnya memprioritaskan kepentingan rakyat dan pembangunan bangsa.

“SBY, yang telah berdecak dalam kancah politik selama lebih dari satu dekade, tentu memiliki alasan dan strateginya sendiri,” ucapnya.

“Namun, ketika AHY tidak terpilih sebagai Cawapres, munculnya kekecewaan dan kritik keras terhadap Anies, Surya Paloh, dan Nasdem memperlihatkan betapa pentingnya bagi pemimpin untuk tetap memegang teguh prinsip dan integritas,” lanjutnya.

Sebagai bangsa yang besar lanjutnya, harus menyadari bahwa perubahan dalam pasangan Capres-Cawapres adalah bagian dari dinamika demokrasi.

“Yang lebih penting dari sekadar dinamika ini adalah komitmen bersama untuk perubahan dan kemajuan Indonesia,” tuturnya.

“Semoga koalisi yang ada dapat bersatu, tidak hanya demi kepentingan politik, tetapi juga demi aspirasi rakyat dan masa depan negeri ini,” tutupnya.