MEDIANE ONLINE – Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta mulai bicara masalah tersebarnya rumor Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
KPK diduga ingin menjegal Anis Baswedan sebagai calon presiden 2024 kedepan melalui kasus Formulasi E.
Menurut Anies, KPK sebagai instansi yang bekerja secara professional. Semua laporan yang diterima sudah selayaknya dilakukan tindakan sama sesuai ketetapan hukum yang ada.
“Saya pikir KPK jalankan pekerjaannya secara professional. saat sebuah insttitusi terima laporan karena itu lembaga harus tindak lanjuti,” tutur Anies di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (9/10/2022).
Hal sama, kata Anies, dilaksanakan faksinya sebagai Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sesudah memperoleh laporan, tentu ada riset saat sebelum memutuskan.
“Sama seperti pada Pemerintah provinsi DKI Jakarta, jika saya di Pemerintah provinsi terima laporan, karena itu saya akan lakukan penyidikan, dilihat apa laporannya betul atau mungkin tidak,” katanya.
KPK dikatakannya akan menyelediki dengan professional berkenaan kasus Formulasi E. Bila memang tidak dapat diteruskan karena tidak ada tanda-tanda korupsi, maka disetop.
“Jika betul dilanjutkan, jika tidak betul ya telah usai. Kita hargai saya yakin KPK jalankan pekerjaannya dengan professional,” paparnya.
Anies dijumpai telah sekali diundang oleh KPK untuk diminta info masalah kasus Formulasi E.
Tetapi terakhir, tersebar rumor yang mengatakan jika Ketua KPK yaitu Firli Bahuri menyengaja bermanuver untuk menjegal Anies Baswedan lewat KPK.
Ketua KPK itu diperhitungkan menekan satgas pengusut kasus Formulasi E untuk memutuskan Anies sebagai terdakwa.
Walau sebenarnya team pengusut belum juga mendapati ada tindak pidana korupsi yang mengikutsertakan Anies Baswedan.
Dalam masalah ini, pemerhati politik sekalian akademiki Rocky Gerung mengatakan jika benar ada penjegalan ke Anies karenanya berkaitan dengan Penyeleksian Presiden (Pemilihan presiden) 2024.
“Kita mengetahui Firli kan hasil perundingan, masih tetap ada kesepakatan yang tidak kelihatan, dan baru kelihatan saat ini saat Filri [meminta] agar [Anies] langsung ditersangkakan, itu etikanya di mana?” kata Rocky Gerung dalam saluran YouTubenya yang tampil Minggu (2/10/2022).
Menurut Rocky ada skema kejar-kejaran di antara Firli dan faksi Partai politik yang hendak mengangkat Anies untuk dideklarasikan sebagai capres.
“Jadi bekejar-kejaran jadwal politik dengan jadwal KPK, dan orang akan kira KPK akan bergantung rumor politik, jika Anies makin tinggi [elektabilitasnya] akan dipercepat penangkapannya atau status terdakwanya,” tutur Rocky.
“Ini ialah tugas diplomatis, dari sejak awalnya info pak Firli kan seperti petugas politik saja, petugasnya siapa ya presiden,” paparnya.