MEDIANE ONLINE – Bank Dunia prediksi akan ada pertumbuhan ekonomi untuk 6 negara Balkal Barat.
Pertumbuhan ekonomi yang di prediksi oleh Bank Dunia tersebut dari yang semula 3,1% menjadi 3,4%.
Namun, pertumbuhan tersebut masih belum bisa dipastikan karena masih tergantung dengan perang di Ukraina dan inflasi
Sanja Madzarevic-Sujster, Ekonom Senior Bank Dunia mengatakan kalau, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi swasta dan investasi terbukti kuat pada paruh pertama tahun 2022.
Sementara lapangan kerja mencapai rekor tertinggi dan sekarang rata-rata 46%, meningkat 3 poin persentase selama pertengahan tahun 2021 dengan jasa yang berkontribusi pada pemulihan pasar kerja.
“Sementara pertumbuhan pada paruh pertama tahun 2022 terbukti relatif kuat, jelas bahwa kawasan ini sekarang menuju badai lain,” katanya dikutip dari reuters.
Bank memangkas estimasi pertumbuhan 2023 untuk Albania, Bosnia, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia sebesar 0,3 poin persentase menjadi 2,8%, mengutip prospek berlanjutnya inflasi tinggi, mengurangi kepercayaan konsumen dan investor, memperketat kondisi pembiayaan dan menekankan rantai pasokan global.
Harga energi dan pangan yang lebih tinggi telah mendorong inflasi ke tingkat yang tidak terlihat selama bertahun-tahun, mengikis daya beli dan kepercayaan bisnis. Inflasi makanan mencapai sebanyak 25% di Bosnia, Montenegro dan Makedonia Utara, kata laporan itu.
Bank memperkirakan inflasi, yang diperkirakan sebesar 10,9% pada 2022, akan tetap dua digit di semua negara Balkan Barat kecuali di Albania, dan turun menjadi 6,4% pada 2023.
Juga, pasar tenaga kerja mulai mendingin, dengan pekerjaan yang melambat di tengah tingginya inflasi dan meningkatnya ketidakpastian.
Bank memperingatkan kemungkinan bahwa jumlah orang miskin di wilayah tersebut dapat meningkat sebesar 13% karena harga pangan dan energi yang lebih tinggi kecuali pemerintah bertindak untuk meredam guncangan harga yang parah.
Pembuat kebijakan harus mendorong reformasi yang akan mendorong pertumbuhan jangka menengah dengan biaya fiskal terbatas, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat persaingan pasar, menghilangkan hambatan masuk ke bisnis dan meningkatkan retensi dan reinvestasi di antara investor asing, kata laporan itu.