IDPOST.CO.ID – Diplomat China di Filipina dihadapkan pada ancaman pengusiran setelah penasihat keamanan Filipina, Eduardo Ano, secara langsung mengungkapkan permintaan tersebut.
Ano menuduh China telah membocorkan percakapan telepon antara seorang laksamana Filipina dan seorang diplomat China.
Informasi yang bocor tersebut terkait dengan percakapan mengenai pertikaian di Laut China Selatan.
Dalam transkrip percakapan telepon tersebut, laksamana Filipina disebut telah menyetujui penggunaan kapal yang lebih kecil untuk pasokan kepada marinir, yang dilakukan di kapal yang dilarang berlayar di Second Thomas Shoal.
Selain itu, kedutaan besar China dituduh menyebarkan disinformasi. Tindakan semacam itu dianggap perlu dihentikan dan dikenai sanksi.
“Kedutaan besar China di Manila melakukan tindakan berulang untuk melibatkan dan menyebarkan disinformasi, misinformasi, dan malinformasi,” kata Ano dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (12/5/2024).
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, lin Jian, mengatakan komentar Ano sangat provokatif. Bukan hanya itu, dia meminta para diplomat bisa tetap melakukan tugasnya.
Sejak tahun lalu, Fillipina dan China terlibat banyak pertikaian di Laut China Selatan. Saat itu Fillipina meningkatkan aktivitas di perairan yang diduduki China.
Amerika Serikat (AS), yang mendukung Fillipina, juga telah buka suara soal masalah dua negara. Menurut pihak Departemen Luar Negeri setempat akan mematuhi pihak Fillipina.
“Kami mengetahui laporan media dan tunduh pada Departemen Luar Negeri Fillipina,” ucap lembaga itu. Kantor Presiden Fillipina dan Kementerian Luar Negeri tidak segera menanggapi untuk berkomentar.