IDPOST.CO.ID – Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian di Kementan, menyatakan bahwa uang perjalanan dinas pegawai Kementan dipotong antara 10 hingga 50 persen untuk kebutuhan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dedi saat menjadi saksi dalam persidangan yang melibatkan terdakwa SYL, mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Dedi menyatakan bahwa ada perintah dari atasannya untuk mengumpulkan uang dari Kementan untuk keperluan operasional SYL.
“Ini kan sharing tadi sempat saudara sebut nonbudgeter, sharing itu saudara ambil dari mana?” tanya Hakim Ketua, Rianto Adam Pontoh.
“Menurut laporan dari sekretaris badan saya itu dari perjalanan,” jawab Dedi.
“Sekretaris badan saudara mengatakan itu saudara ambil dari?” tanya hakim lagi.
“Perjalanan,” jawab Dedi lagi.
Kemudian Dedi menjelaskan, praktik perjalanan itu setiap ada kegiatan di badan SDM uang perjalanannya dipotong 10-50 persen.
“Iya, jadi intinya setiap ada kegiatan di badan SDM itu kan pasti ada perjalanannya, nah perjalanannya itu dipotong 10-50 persen,” tutur Dedi.
Selanjutnya, setelah dipotong, uang tersebut disetorkan kepada Biro Umum. Di sisi lain, Dedi mengatakan, perjalanan dinas itu tidak fiktif dan benar terjadi, hanya saja uang perjalanannya dipotong.
Hal itu dilakukan berulang-ulang sejak SYL menjadi menteri mulai dari 2020, 2021, 2022, dan 2023.