IDPOST.CO.ID – Untuk meningkatkan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), unit pengelolaan pendapatan daerah (UPPD) Samsat kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar pameran kendaraan roda dua dan roda empat selama 3 (tiga) hari yakni Senin (13/11) sampai dengan Rabu (15/11/2023).
Pameran kendaraan yang digelar di halaman Samsat tersebut disambut antusisas warga masyarakat wajib pajak.
Kepala UPPD Samsat Boyolali Agus Pranoto saat ditemui wartawan mengatakan, kegiatan pameran kendaraan tersebut untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus untuk menarik para wajib pajak kendaraan.
“Kami datangkan lima dealer kendaraan roda empat, sedangkan untuk roda dua kami datangkan empat dealer. Kegiatan ini untuk menarik para wajib pajak kendaraan bermotor,” katanya kepada wartawan,Senin(13/11/2023) di Samsat Boyolali.
Menurut Agus, sampai saat ini target capaian untuk kendaraan masih kurang, sehingga perlu dilakukan enovasi untuk menarik masyarakat.
“Sampai saat ini masih lumayan jauh dari target, Jadi saat ini kami melakukan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan pajak kendaran,” ujar dia.
Agus mengatakan, target untuk kabupaten Boyolali cukup besar, yakni Rp170 miliar lebih. Kemudian sampai saat ini sudah teralisasi sebanyak Rp132 miliar lebih atau 77,52 persen.
“Kalau untuk BBNKB targetnya Rp93 miliar lebih, sampai dengan hari ini sudah teralisasi sebanyak Rp62 miliar lebih atau 66,49 persen,” jelas dia.
Dikatakan Agus, untuk mengejar target tersebut, Samsat sudah berulang kali melakukan sosialisasi terhadap masyarakat, mulai dari tingkat pedesaan serta tingkat kecamatan.
“Kami sering melakukan sosialisasi keberbagai tempat, seperti di tingkat desa serta kecamatan. Kami sempat melakukan enovasi seperti halnya memberikan esteh jumbo gratis untuk wajib pajak yang datang di Samsat ini,” kata dia.
Agus menambahkan, jumlah tunggakan sampai tahun ini sebesar Rp46 miliar lebih. Jumlah tunggakan ini terhitung dari lima tahun kebelakang.
“Kalau tunggakan cukup besar yakni mencapai Rp46 miliar lebih, namun jumlah itu terhitung lima tahun kebelakang,” ujar dia.