IDPOST.CO.ID
Beranda Kalam Cara Atasi Amarah, Buya Yahya Ada Tiga Poin Penting

Cara Atasi Amarah, Buya Yahya Ada Tiga Poin Penting

Orang marah (Pixabay/RobinHiggins)

IDPOST.CO.ID – Amarah dalam jalinan kerap kali dipandang seperti pertanda jelek atau pertanda jika seorang mempunyai hati yang jelek.

Tetapi, penting untuk memahami jika kemarahan pada pasangan bukan pertanda watak yang negatif, tetapi bisa jadi tanda-tanda ada permasalahan kesehatan psikologis yang penting ditangani serius.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengulas beberapa poin kunci yang bisa diambil untuk menangani permasalahan tersebut.

1. Amarah Bukan Pertanda Hati yang Jelek

Pertama, penting untuk dikenang jika mudah geram pada pasangan bukan menjadi tanda kalau seorang adalah orang yang jelek.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi peran pada amarah dalam jalinan.

Salah satu aspek terpenting adalah pengalaman trauma masa lalu atau tingkat depresi yang lebih tinggi.

Ini berarti jika kemarahan seorang bisa jadi mempunyai akar yang dalam dalam pengalaman dan hati mereka.

2. Jalinan dengan Masalah Kesehatan

Jika amarah yang konsisten dalam jalinan bisa jadi pertanda ada permasalahan kesehatan psikologis.

Ini adalah poin yang penting, karena sering kali orang condong meremehkan pertanda permasalahan kesehatan psikologis dan coba mempersalahkan diri sendiri.

Dalam masalah ini, Buya Yahya, pembicara di video itu, menggerakkan pribadiyang membahas kesulitan dengan amarah untuk mencari kontribusi profesional dari psikiater atau terapi.

Berdiskusi dengan seorang profesional kesehatan psikologis dapat membantu mengenali akar permasalahan dan menawarkan jalan keluar yang efisien.

3. Cara untuk Mengeloala Amarah

Selainnya mencari kontribusi profesional, ada pula beberapa langkah yang bisa diambil secara pribadi untuk mengurus kemarahan mereka sendiri.

Buya Yahya menawarkan beberapa anjuran ringkas, seperti ambil air wudhu dan Menjauhi Situasi itu Bila keadaan atau hubungan bersama pasangan Anda memacu amarah yang kuat, tidak ada yang keliru dengan momen menjauh.

Ini bukan pertanda kekurangan, tapi perlakuan arif untuk menghindar dari konfrontasi yang membuat rugi.

Perlu di ingat jika amarah adalah hati manusia yang alami, dan semuanya orang bisa alami saat amarah dalam jalinan.

Yang terpenting adalah bagaimana kita menangani dan memberi respon amarah itu.

Dengan pengetahuan yang lebih bagus mengenai akar permasalahan dan dukungan darikesehatan psikis profesional, kita dapat bekerja ke arah jalinan lebih sehat dan serasi.

Maka, silahkan kita jadikan amarah sebagai pertanda yang membutuhkan perhatian, bukan sebagai pertanda jelek dari watak seorang.

Bagikan:

Iklan