IDPOST.CO.ID – Harga emas dunia mencatat lonjakan signifikan lebih dari 1% pada Senin (21 April 2025), menembus rekor tertinggi baru di atas US$ 3.380 per troy ons.
Kenaikan ini terjadi seiring melemahnya nilai dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya permintaan investor terhadap aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi.
Menurut data dari Tradingeconomics, dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga tahun terakhir setelah muncul kekhawatiran terkait stabilitas ekonomi Negeri Paman Sam.
Hal ini dipicu oleh rencana Presiden Donald Trump untuk melakukan perubahan besar-besaran dalam jajaran pimpinan Federal Reserve (The Fed).
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengungkapkan bahwa Trump beserta timnya sedang mempertimbangkan opsi pemecatan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Langkah tersebut dinilai berpotensi mengancam independensi bank sentral dan dapat mengguncang pasar keuangan global secara luas.
Situasi menjadi semakin kompleks ketika Trump memerintahkan penyelidikan kemungkinan penerapan tarif baru atas seluruh impor mineral penting ke AS.
Kebijakan ini dianggap sebagai eskalasi tajam dalam sengketa dagang internasional, terutama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang utama.
Di sisi lain, keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bunga turut memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen investasi di tengah kondisi suku bunga rendah secara global.
Sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia tersebut, harga emas batangan produksi Antam juga mencetak rekor tertinggi baru pada hari Senin lalu.
Harga jual emas Antam naik sebesar Rp 15.000 menjadi Rp 1,980 juta per gram menandai pencapaian tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tersebut.