IDPOST.CO.ID – Bukan hanya menjadi masalah untuk orang dewasa saja, batu ginjal teryata juga menjadi masalah yang cukup krusial dikalangan anak-anak.
Kabar terbaru menyebutkan kalau ada lonjakan kasus sebanyak 11 persen penderita khususnya anak-anak di Amerika.
Batu ginjal, endapan mineral kecil dan keras yang terbentuk di ginjal, dapat bervariasi dalam ukuran dan tingkat keparahan.
Meskipun banyak batu yang keluar secara alami melalui urin, batu yang lebih besar sering kali memerlukan intervensi bedah, seperti yang terjadi pada kasus Alex Zellers yang berusia empat tahun.
Perjuangan Alex melawan batu ginjal berasal dari sistinuria, kelainan genetik yang menghambat penyerapan asam amino tertentu.
Greg Tasian, ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia, menjelaskan bahwa sistin, salah satu asam amino tersebut, terakumulasi dan mengkristal dalam urin, sehingga menyebabkan awal terbentuknya batu ginjal.
Bagi Alex, batu-batu itu tumbuh hingga ukuran yang signifikan, sehingga memerlukan operasi pengangkatan oleh spesialis. Ibunya, Kate, menggambarkan satu batu sebagai “telur padat raksasa,” yang menggambarkan betapa parahnya kondisi anaknya.
Meskipun sistinuria jarang terjadi dan hanya menyebabkan satu persen kasus batu ginjal, Dr. Tasian mencatat adanya tren peningkatan kejadian batu ginjal pada anak-anak secara keseluruhan.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan ini termasuk kebiasaan makan, penggunaan obat-obatan, dan kondisi lingkungan seperti suhu yang lebih hangat.
Makanan olahan yang tinggi natrium, yang sering menjadi makanan pokok anak-anak, dapat berkontribusi terhadap penumpukan mineral dalam urin, yang merupakan cikal bakal batu ginjal.
Selain itu, gangguan pada mikrobioma usus, yang mungkin disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang berlebihan, telah dikaitkan dengan pembentukan batu.
Dehidrasi, yang diperburuk oleh rendahnya asupan cairan, juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal yang menyebabkan urin pekat.
Dr Tasian memperingatkan bahwa seiring dengan meningkatnya suhu akibat perubahan iklim, kejadian batu ginjal diperkirakan akan semakin meningkat.
Batu ginjal, terbentuk dari produk limbah dalam darah, bermanifestasi dalam gejala seperti sakit perut, darah dalam urin, dan mual.
Meskipun batu yang lebih kecil dapat keluar secara alami, batu yang lebih besar sering kali memerlukan pengangkatan melalui pembedahan.
Untuk mengurangi risiko batu ginjal, Dr. Tasian menyarankan individu untuk memprioritaskan hidrasi, mengurangi konsumsi makanan manis dan asin, dan menjaga pola makan seimbang.