Surabaya, Idpost.co.id,- Kota Surabaya menjalani verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan menjadi kota pertama yang diverifikasi di tahun 2025.
Salah satu sosok sentral dalam proses ini adalah Dr. Koen Irianto Uripan SH.MM., anggota tim verifikasi Provinsi Jawa Timur sekaligus Direktur WCKOEn dan Anggota Asosiasi Pengusaha Peduli Air Minum & Sanitasi (APPSANI) yang selama ini dikenal aktif mendorong perubahan perilaku sanitasi di berbagai daerah Indonesia.
Menurut Dr. Koen, proses verifikasi bukan sekadar menilai capaian administratif, melainkan menelusuri sejauh mana masyarakat benar-benar berubah perilaku menuju hidup bersih dan sehat.
“STBM 5 Pilar bukan hanya tentang data di atas kertas. Ini tentang transformasi budaya, bagaimana masyarakat tidak hanya tahu, tapi menjalankan kebiasaan hidup sehat secara berkelanjutan. Surabaya sedang menunjukkan itu,” ujar Dr. Koen saat rapat kesiapan verifikasi di Kantor Walikota Surabaya. Senin, (14/04/2025)
Dr. Koen menilai, Surabaya telah layak menjadi role model nasional, karena keberhasilannya mengintegrasikan kekuatan berbagai elemen Pentahelix dan Hexahelix pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, akademisi, dan komunitas. Bahkan, ia menyebut kota Surabaya ini berhasil membangun sistem sosial yang mendukung sanitasi secara inklusif dan terstruktur.
“Di tengah tantangan mobilitas penduduk dan keragaman sosial, Surabaya mampu membangun kolaborasi lintas sektor. Ini bukti bahwa kepemimpinan lokal dan partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan STBM 5 Pilar,” tegasnya.
Dr. Koen berharap langkah Surabaya ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mempercepat pencapaian STBM 5 Pilar secara menyeluruh.
“Kita tidak boleh puas hanya dengan ODF. Harus ada kesinambungan hingga pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga. Surabaya sudah di jalur yang tepat,” pungkasnya.
Sementara itu dalam pemaparannya, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa keberhasilan kota ini tidak terlepas dari peran lebih dari 27 ribu Kader Surabaya Hebat (KSH), yang telah dilatih dan bersertifikat. Mereka menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pengawasan sanitasi di lingkungan masing-masing.
“Kami terus mendorong kader-kader ini agar menjadi mitra aktif pemerintah. Mereka yang menjaga kota ini tetap sehat,” ungkap Walikota Surabaya.
Sedangkan Tim verifikasi dipimpin oleh drg. Sulfi Dwi Angraini, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jatim menambahkan, jika penilaian mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan wawancara kepada kepala keluarga.
“Kita ingin melihat langsung bagaimana perilaku hidup bersih benar-benar diterapkan masyarakat. Ini penting untuk mewujudkan sanitasi berkelanjutan,” katanya.
Verifikasi lapangan dijadwalkan pada Selasa, 15 April 2025, dengan dua kelurahan dari setiap kecamatan yang masing-masing menyertakan 25 kepala keluarga sebagai sampel. Hasilnya akan dibahas dalam rapat pleno pada 16 April.
Wilayah sampling mencakup lima kawasan Surabaya meliputi, Surabaya Barat di Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep, Surabaya Timur di Kecamatan Sukolilo, Tambaksari, dan Rungkut, Surabaya Utara di Kecamatan Kenjeran, Surabaya Selatan di Kecamatan Jambangan, Wonokromo, dan Gayungan, serta Surabaya Pusat di Kecamatan Simokerto.