Health

Koen, Doktor Baru Jebolan Pasca Sarjana Unair Gegerkan Dunia Sanitasi

×

Koen, Doktor Baru Jebolan Pasca Sarjana Unair Gegerkan Dunia Sanitasi

Sebarkan artikel ini
Koen, Doktor Baru Jebolan Pasca Sarjana Unair Gegerkan Dunia Sanitasi

IDPOST.CO.ID, SURABAYA, – Tidak semua orang di Indonesia beruntung untuk bisa memiliki akses terhadap sistem sanitasi yang baik dan bersih, salah satunya jamban sehat, sehingga masyarakat rentan terkena berbagai penyakit akibat buruknya kondisi lingkungan.

Karena itu Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Terdapat 5 pilar STBM atau prinsip sanitasi baik yang bisa dilakukan masyarakat yaitu,

1. Tidak buang air besar sembarangan

2. Mencuci tangan memakai sabun

3. Mengelola air minum dan makanan rumah tangga

4. Mengelola sampah

5. Memastikan keamanan saluran pembuangan limbah cair

Terkait tidak buang air besar sembarangan, sudah sejak lama menjadi perhatian khusus DR. Koen Irianto Uripan, tenaga Ahli dalam bidang Pengembangan Perubahan Perilaku dan bidang Sanitasi, untuk memecahkan dan mencari solusi alternatif kendala tersebut.

Doktor baru lulusan Pasca Sarjana Unair Surabaya ini telah puluhan tahun bergelut dalam bidang sanitasi mencari terobosan baru bagaimana masyarakat yang tinggal dalam rumah sempit , rumah pinggir sungai, rumah pinggir laut mampu memiliki jamban, sehingga kesehatan mereka terjaga.

“Saya sejak tahun 2009 hingga sekarang telah bergelut dengan dunia perjambannan dimana awalnya saya meneliti apa sih yang menjadi kendala masyarakat tidak mampu untuk memiliki jamban ? Dan apa hambatan itu bisa kita carikan solusi ? ,” ujarnya

Kendala dan hambatan itu menjadikannya menemukan teknologi perjambannan yang bisa diaplikasikan ke masyarakat dengan cara cepat, praktis dan efisien sehingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat terealisasi di masyarakat.

Proses pembuatan septic tank dalam air
Proses pembuatan septic tank dalam air

“Teknik yang kita gunakan saat ini adalah strauss pile. Teknologi tepat guna dimana sebenarnya sudah ada sejak lama, namun belum diterapkan dalam pembuatan jamban selama ini,” terangnya.

Strauss pile merupakan metode kontruksi yang dapat dilakukan tanpa menggunakan bantuan mesin serta tidak membutuhkan alat yang rumit namun kualitas beton tetap terjaga dengan baik, sehingga bisa tahan terhadap ancaman apapun.

“Pembuatan jamban yang baik tergantung pada pembuatan septic tank. Bak tampung tinja harus kedap agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak baru yaitu kontaminasi karena adanya rembesan air tinja yang dapat mempengaruhi sumber air ,” paparnya.

Koen WC sapaan akrab sang Doktor Pasca Sarjana Unair itu dikarenakan bergelut lama di bidang perjambannan, dan telah membuktikan dirinya bisa bermanfaat untuk masyarakat dengan ide inovatif yang brilian, sehingga mampu membuat jamban baik di air maupun di darat dengan lahan sempit sekalipun.

Hal tersebut dibuktikannya dengan telah membangun jamban di pinggir sungai dan laut di wilayah Greges Timur Gg Buyuk dan di Tambak Osowilangun Surabaya. Disana telah dibangun puluhan jamban dalam air yang sebelumnya tidak ada yang mampu membuatnya.

“Seperti yang kita bisa saksikan dan dengar dari warga bahwa apa yang telah berhasil kita lakukan bisa merubah mindset dan cara pikir masyarakat tentang membuat jamban yang aman, cepat, praktis dan efisien,” ujar Koen saat mengajak jurnalis Idpost serta salah seorang kader kesehatan Sidoarjo ke lokasi proyek jamban, Sabtu, (6/5/2023).

Sebanyak 37 kepala keluarga warga Greges Timur Gg Buyuk, Surabaya yang tinggal di stren muara sungai berterima kasih kepada Koen yang berhasil membantu membuatkan jamban sehat. Sebelumnya tidak ada yang bisa buat karena tanahnya lebih tinggi dari rumah.

“Warga sebelumnya jika BAB, tinja langsung terbuang ke muara sungai yang akibatnya mencemari lingkungan dengan bau tidak sedap. Sekarang sudah teratasi dengan adanya jamban buatan DR. Koen,” ucap Suprayitno Ketua RT setempat.

Teguh