IDPOST.CO.ID – Suamiku sering mengorok, tapi terkadang berkeringat dingin? Selainnya mengorok, banyak tanda-tanda abnormal yang umum terlihat mungkin adalah signal apnea tidur, hingga dibutuhkan kecermatan.
Sleep apnea adalah sesuatu keadaan di mana aliran napas menyempit dengan krusial waktu tidur dan pernafasan berhenti untuk saat ini.
Berlainan dengan mengorok biasa, penyakit ini termasuk penyakit dan mudah diacuhkan karena terjadi waktu tidur dan susah diketahui.
Apalagi pada musim dingin, saat cahaya matahari sedikit, sekresi melatonin yang disebutkan hormon tidur turun hingga susah tidur pulas, dan ruang kering hingga tingkatkan kemungkinan terjadinya permasalahan pernafasan.
CNN di AS mencuplik tanda-tanda abnormal yang bisa terjadi karena sleep apnea, termasuk keringat dingin, kerap terjaga, gigi menggemeretakkan, stres dan kecapekan kronis, dan insomnia.
Riset tampil jika 1 dari 3 pasien sleep apnea keluarkan keringat dingin. Argumennya ialah badan kita dipindahkan ke model ‘lawan atau lari’ karena tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Menurut Mayo Clinic di AS, selainnya sleep apnea, kanker, kelainan tiroid, flu atau infeksi bakteri, dan masuk saat menopause bisa mengakibatkan keringat malam.
Jika Anda tidak bisa bernapas secara baik saat tidur, Anda mungkin tidak bisa tidur pulas dan mungkin menampilkan tanda-tanda terus terjaga dan harus ke kamar mandi.
Umumnya ngompol disebabkan karena konsumsi alkohol terlalu berlebih, diabetes, edema, tekanan darah tinggi, reaksi pada obat tertentu, kehamilan, kelainan prostat, dan konsumsi udara terlalu berlebihan, tetapi beberapa pakar yakin jika sleep apnea bisa juga mengakibatkan ngompol.
Sebuah penelitian menampilkan setengah pasien yang mengalami derita apnea tidur menampilkan tanda-tanda enuresis, dan saat kualitas tidur dipertingkat lewat penyembuhan, jumlah terjaga waktu tidur turun.
Mengertakkan gigi bisa juga disebabkan karena sleep apnea. Meskipun tidak dapat ditunjukkan, ada teori yang mengatakan jika saat aliran napas mampet, otot mulut dan rahang berusaha bergerak untuk membuka jalan napas.
Sleep apnea dapat menjadi pemicu sakit di kepala yang terjadi selekasnya setelah bangun tidur karena persediaan oksigen yang tidak memenuhi dan ketakmampuan untuk tidur pulas.
Saat kualitas tidur turun, kecapekan menimbun, dan orang yang peka mungkin merasa susah untuk tertidur kembali setelah bangun tidur, hingga mengakibatkan insomnia.
Bila Anda tidak tidur dengan pulas, kekuatan pemikiran, reaksi, daya ingat, dan kekuatan memecahkan permasalahan Anda dapat turun, yang bisa mengusik kehidupan setiap hari dan mengakibatkan stres, hingga diperlukan perhatian yang jeli.