Kalam

Hukum Lupa Membaca Niat Puasa, Sah atau Tidak

×

Hukum Lupa Membaca Niat Puasa, Sah atau Tidak

Sebarkan artikel ini

IDPOST.CO.ID – Saat datang Ramadhan, semua kaum muslim yang baligh dan berakal diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.

Pasalnya, pada bulan Ramadhan kita sebagai kaum muslim diminta unruk berlomba-lomba memperbanyak amal salih.

Karena di bulan ini, pintu karunia dan ampunan Allah dibuka selebar-lebarnya dan seluas-luasnya ke beberapa hamba-Nya yang memiliki iman.

Para ulama setuju jika dalam menjalankan ibadah puasa, niat jadi persyaratan syahnya puasa.

Mkasudnya, sebelum kita melakukan puasa semenjak pagi sampai petang, niat tidak boleh dilupakan. Karena bila membatalkan niat puasa karena itu puasa kita jadi tidak syah .

“Sesaat akan berpuasa umat Islam harus mengucapkan niat puasa lebih dulu . Karena seperti ibadah-ibadah yang lain puasa tidak syah jika dilaksanakan tanpa niat lebih dulu,” kata Abu Malik Kamal dalam bukunya Fiqih Sunnah Wanita.

Menurut sebagian besar ulama, niat puasa wajib sepertihalnya puasa Ramadhan karena itu sebelum niat harus dilaksanakan saat malam hari saat fajar keluar . Seperti hadits yang diriwayatkan dari Hafshah jika Rosulullah bersabda :

“Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar terbit, puasanya tidak sah,” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Hibban)

Berikut ini niat puasa Ramadhan yang biasa diucapkan umat Muslim usai solat Taraweh

نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ

Nawaitu shouma ghodin An Adaai fardlu syahri Romadhoona hadzihis sanati Lillaahi Ta’aalaa

Artinya : “Saya niat puasa besok hari untuk menunaikan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’aalaa.”